Kondisi Megaproyek Tebing Rp40 M di Bojonegoro Makin Parah, Belum Ada Perbaikan
blokbojonegoro.com | Saturday, 31 May 2025 21:00
*Kondisi terkini megaproyek tebing pelindung sungai di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro (Foto: Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Setelah sekitar lima bulan roboh, kondisi megaproyek pelindung tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro semakin parah. Warga menyebut, belum ada perbaikan terhadap proyek yang menelan anggaran Rp40 Miliar ini.
Berdasarkan pantauan di lapangan, nampak belasan meter tiang ambruk dan terendam air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Selain itu, di lokasi proyek juga hanya ada dua excavator yang bekerja. Dan terdapat dua crane, yang direncanakan untuk memasang tiang pancang baru.
Salah satu warga Desa Lebaksari, NA mengatakan, megaproyek yang ambruk sejak Desember 2024 lalu ini, kondisinya semakin parah. Dan sampai saat ini, belum ada perbaikan yang signifikan terhadap proyek yang dikerjakan PT Indopenta Bumi Permai tersebut.
“Setelah banjir beberapa kali, kondisinya semakin parah. Dan sampai sekarang belum ada perbaikan,” ungkapnya, Sabtu (31/5/2025).
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) PT Indopenta Bumi Permai, Ardhiyana mengungkapkan, saat ini proyek tersebut masih proses pembuatan dudukan untuk access tiang pancang. Pasalnya, ada sedikit perubahan desain, berdasarkan rekomendasi teknis dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Ada perubahan desain, tapi gak begitu banyak, perubahan itu sesuai dengan rekomtek ITS. Meskipun demikian, tidak merubah RAB terdahulu,” ungkap Ardhiyana.
Ardhiyana mengklaim, sampai saat ini pihaknya juga masih menunggu rekomtek dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Apalagi beberapa pekan terakhir, Kecamatan Baureno beberapa kali diterjang banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
“Kita juga masih menunggu rekomtek dari BBWS turun, karena selama beberapa hari (kemarin) kerap banjir,” jelas Ardhiyana.
Selama banjir luapan berlangsung, lanjut Ardhiyana, pihaknya mengevakuasi bronjong yang sebelumnya terpasang, untuk diamankan, agar tak hanyut diterjang banjir luapan tersebut.
Untuk diketahui, megaproyek tebing penahan sungai ini, ambrol sejak Desember 2024 lalu. Ambrolnya tebing ini, sepanjang 200 meter terletak di Desa Tanggungan, dan sepanjang 70 meter di Desa Lebaksari.
Sementara, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan, proyek pembangunan pelindung tebing sungai yang berada di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan Kecamatan Baureno ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp40 Miliar. [riz/mu]
Tag : Proyek, proyek bojonegoro, bengawan solo, proyek bengawan solo
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini