Bau Tembakau PT Sata Tec Menyengat, Belajar Siswa PAUD dan TK Ngungsi di Balai Desa
blokbojonegoro.com | Wednesday, 04 June 2025 14:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Akibat bau menyengat yang berasal dari pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia membuat para siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Harapan Bunda terpaksa harus mengungsi di Balai Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Mereka memilih belajar ke luar ruang kelas karena tidak tahan bau menyengat yang mengganggu kenyamanan belajar anak-anak.
Salah satu wali murid PAUD, Lisa mengungkapkan, ia merasa miris kalau anaknya harus berpindah-pindah tempat belajar karena kondisi yang tidak memungkinkan akibat bau dari cerobong milik pabrik Sata Tec.
Hal senada diungkap guru PAUD Harapan Bunda, Dika Martania mengatakan, pihaknya sudah mengadukan persoalan bau menyengat yang dirasakan murid-muridnya kepada PT Sata Tec. Tetapi, hanya mendapat janji yang dirasa tidak pernah dijalankan oleh Sata Tec.
"Padahal telah ada kesepakatan bersama bahwa STI tidak akan beroperasi pada jam belajar sekolah,” kata Dika.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sukowati, Amik Rohadi mengungkapkan, ia mempersilakan penggunaan ruang setempat, setelah adanya surat permohonan izin meminjam ruangan untuk digunakan aktifitas belajar mengajar, dan tanpa batas waktu.
"Karena ini sifatnya darurat, kasihan pada anak-anak dengan pertimbangan itu kami memperbolehkan ruangan yang kosong di balai desa digunakan untuk aktivasi belajar mengajar siswa PAUD dan TK,” ungkap Amik Rohadi.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Bojonegoro Mitroatin saat melakukan sidak di PT Sata Tec dan TK hingga PAUD Harapan Bunda mengatakan, jika bau yang ada memang membuat para siswa terpaksa harus belajar ke balai desa.
"Kami merasa sangat kecewa, kehadiran kami dianggap seperti akan merampok padahal kami datang kesini untuk mencari solusi agar semua bisa berjalan bersama, (ini terlihat) dari sambutan wajah yang tidak sesuai, padahal kami selalu mengajak berkoordinasi dengan baik,” tutur Mitroatin.
Menurut Ketua Partai Golkar Bojonegoro ini, jika belum ada izin operasional, ia meminta STI untuk tidak beroperasi sampai izin operasionalnya selesai. Kendati, Mitroatin juga menegaskan jika Pemkab Bojonegoro sangat terbuka kepada siapapun yang akan berinvestasi.
"Karena dengan adanya investasi seperti ini dapet mengurangi angka pengangguran, tetapi kami tekankan dampak lingkungan harus juga dipikirkan. Besok kami selaku DPRD Bojonegoro akan memanggil seluruh pihak terkait membahasa permasalahan ini," pungkasnya. [riz/mu]
Tag : Bau tembakau, tembakau, pabrik, pabrik tembakau
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
