Kemiskinan Ekstrim
Masih Ada 54.016 Keluarga Miskin di Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Friday, 25 July 2025 08:00
Foto/blokBojonegoro: Sekdes dan operator desa se Kabupaten Bojonegoro mengikuti bimbingan teknis
Reporter: Muhammad
blokBojonegoro.com - Upaya pengentasan kemiskinan terus diupayakan maksimal Pemkab Bojonegoro. Salah satunya dengan pemutakhiran data akurat. Langkah nyata diwujudkan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Data Mandiri Kemiskinan Daerah (DAMISDA) Semester I.
Bahkan, Sekretaris Desa (sekdes) dan operator desa se-Kabupaten Bojonegoro diajak untuk Bimbingan Teknis di ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro.
[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/07/25/pemkab-bojonegoro-genjot-pemutakhiran-damisda/]
Pemutakhiran data menjadi upaya konkret dalam menghasilkan data kemiskinan yang valid, faktual, dan berkelanjutan. Melalui DAMISDA, desa dan kelurahan diberi kewenangan untuk memperbarui data kemiskinan secara mandiri, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses verifikasi kondisi sosial ekonomi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan menambahkan bahwa saat ini terdapat 54.016 kepala keluarga miskin atau setara dengan 145.521 jiwa. Oleh karena itu, Pemkab memerlukan pembaruan data yang dilakukan secara berkala di tingkat desa dan kelurahan.
“Pemutakhiran data ini semestinya dilakukan setiap tahun. Dengan begitu, sistem bisa menampilkan kondisi riil masyarakat secara berkelanjutan dan menjadi dasar bagi intervensi penanggulangan kemiskinan tahun 2025 serta perencanaan kegiatan tahun 2026,” jelasnya.
Dalam bimtek selama dua hari ini, peserta diberikan pemahaman teknis terkait pengisian formulir Damisda, penggunaan indikator kemiskinan daerah, hingga simulasi validasi data. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas aparatur desa dalam menghasilkan data yang akurat, sekaligus menjadi acuan bagi kebijakan yang lebih adil dan tepat sasaran.
Melalui pendekatan berbasis data partisipatif, Pemkab Bojonegoro menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan bukan sekadar soal menyalurkan bantuan, tetapi tentang merancang perencanaan yang berbasis pada fakta dan kondisi riil di lapangan sebagai langkah menuju keadilan sosial yang lebih merata.
Data yang valid dan akurat menjadi kunci agar setiap program dapat dijalankan secara tepat sasaran, efektif, dan benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. [mad]
Tag : bojonegoro, DAMISDA, bupati bojonegoro, setyo wahono, wakil bupati, nurul azizah, IPM, GAYATRI, koperasi merah putih
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
No comments