Reporter: Muhammad
blokBojonegoro.com - Saat salat Jumat, kadang ada jemaah yang masih main handphone ketika khatib tengah menyampaikan khutbah. Padahal, kita diperintahkan mendengarkan khutbah Jumat dengan seksama dan penuh perhatian.
Lalu, bagaimana hukum main handphone ketika khutbah Jumat sedang berlangsung?
Dalam kitab Hasyiyatul Jamal, Syaikh Sulaiman Al-Jamal mengatakan bahwa setiap perkara yang mengganggu konsentrasi mendengarkan khutbah Jumat, maka hukumnya makruh dilakukan, di antaranya adalah berjalan di antara barisan jemaah lain untuk mengedarkan kotak amal, mengedarkan kertas, dan tentunya main handphone. Hal ini karena main handphone akan menyebabkan kita tidak bisa mendengarkan khutbah Jumat.
Dijelaskan Syaikh Sulaiman Al-Jamal:
ÙˆÙŽÙŠÙكْرَه٠الْمَشْي٠بَيْنَ الصّÙÙÙÙˆÙÙ Ù„ÙÙ„Ø³Ù‘ÙØ¤ÙŽØ§Ù„Ù ÙˆÙŽØ¯ÙŽÙˆÙ’Ø±ÙŽØ§Ù†Ù Ø§Ù„Ù’Ø¥ÙØ¨Ù’رÙÙŠÙ‚Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±ÙŽØ¨Ù Ù„ÙØ³ÙŽÙ‚ْي٠الْمَاء٠وَتَÙْرÙقَة٠الأَوْرَاق٠وَالتَّصَدّÙق٠عَلَيْهÙمْ لأَنَّه٠يÙلْهÙÙŠ النَّاسَ عَنْ الذّÙكْر٠وَاسْتÙÙ…ÙŽØ§Ø¹Ù Ø§Ù„Ù’Ø®ÙØ·Ù’بَة٠اهـ
Dan dimakruhkan berjalan di antara barisan jamaah salat Jumat untuk meminta-minta, menjalankan kendi dan geriba untuk mengalirkan air, membagi-bagikan selebaran, serta memberikan sedekah pada jemaah. Hal ini karena perkara tersebut dapat melenakan jamaah untuk berzikir dan mendengarkan khutbah.
Dalam kitab Syarh Ma’anil Atsar, Abu Ja’far Al-Thahawi juga mengatakan sebagai berikut:
وَقَدْ أَجْمَعَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…Ùونَ أَنَّ نَزْعَ الرَّجÙل٠ثَوْبَه٠وَالْإÙÙ…ÙŽØ§Ù…Ù ÙŠÙŽØ®Ù’Ø·ÙØ¨Ù مَكْرÙوهٌ ØŒ وَأَنَّ مَسَّه٠الْØÙŽØµÙŽÙ‰ وَالْإÙÙ…ÙŽØ§Ù…Ù ÙŠÙŽØ®Ù’Ø·ÙØ¨Ù مَكْرÙوهٌ ØŒ وَأَنَّ Ù‚ÙŽÙˆÙ’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù„ÙØµÙŽØ§ØÙبÙÙ‡Ù (Ø£ÙŽÙ†Ù’ØµÙØªÙ’) وَالْإÙÙ…ÙŽØ§Ù…Ù ÙŠÙŽØ®Ù’Ø·ÙØ¨Ù مَكْرÙوهٌ أَيْضًا
Ulama sepakat bahwa mencabut pakaian saat imam menyampaikan khutbah adalah makruh, memainkan batu kerikil saat imam menyampaikan khutbah adalah makruh, dan berkata kepada orang lain ‘diamlah’ saat imam menyampaikan khutbah adalah makruh.
Berdasarkan keterangan ini, dapat diketahui bahwa main handphone saat khatib sedang menyampaikan khutbah Jumat adalah makruh. Bahkan, bisa jadi salat Jumat yang kita lakukan sia-sia dan tidak mendapatkan pahala karena kita tidak mendengarkan khutbah Jumat, sementara khutbah Jumat sendiri termasuk dari rukun shalat Jumat. [mad]
*Dikutip dari laman resmi Kemenag dan diproduksi Tim Layanan Syariah, Ditjen Bimas Islam
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published