KTT Srono Makmur Bubulan Dilirik BRIN untuk Riset Kambing Jawa Randu

Reporter: M. Anang Febri

blokBojonegoro.com - Kelompok Tani Ternak (KTT) Srono Makmur di Desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, semakin menunjukkan kiprahnya sebagai pelopor peternakan kambing lokal yang berdaya saing tinggi. Setelah berkembang pesat sejak berdiri pada 2015, kelompok ini kini menarik perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang datang melakukan observasi lapangan untuk riset pengembangan kambing Jawa Randu.

Kunjungan BRIN berlangsung pada Selasa (7/10/2025) pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, dihadiri oleh tim peneliti dari dua kantor, yakni Cibinong dan Pasuruan, dipimpin oleh Aryogi. Mereka didampingi oleh Kepala UPTD Puskeswan Bojonegoro, drh. Indra, serta jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro. Camat Bubulan, Wiwik Sulistyo, juga turut hadir memberikan dukungan langsung di lokasi peternakan.

Tim dari BRIN melakukan pengamatan menyeluruh terhadap sistem pemeliharaan, manajemen pakan, dan kesehatan kambing Jawa Randu. Mereka juga berdialog dengan para peternak yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Kambing Sekecamatan Bubulan (APERKAB) dan pengelola KTT Srono Makmur untuk mempelajari tantangan serta peluang pengembangan ternak lokal.

"Observasi ini merupakan bagian dari rencana penelitian yang kami harapkan bisa ditindaklanjuti. Kami ingin memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas ternak kambing Jawa Randu di Bojonegoro," jelas Aryogi dari BRIN.

Pendiri sekaligus ketua KTT Srono Makmur, Sulistiyo Nurul Cahyanto (29), menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi peternak lokal untuk naik kelas.

"Kami berharap Bubulan bisa menjadi sentra bibit kambing Jawa unggul. Dengan riset dan pendampingan dari BRIN serta pemerintah, hasil ternak kami bisa lebih berkualitas dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Sulistiyo, yang juga menyandang predikat Pemuda Pelopor Nasional Tahun 2024, dikenal aktif menggerakkan anak muda desa lewat program pemberdayaan berbasis peternakan. Dengan slogan “Muda Berkarya, Berjaya di Desa!”, ia menanamkan semangat bahwa kemajuan bisa lahir dari akar desa sendiri.

Sementara itu, Camat Bubulan, Wiwik Sulistyo, turut mengapresiasi kiprah KTT Srono Makmur yang dinilainya layak menjadi pusat penelitian. 

"Kunjungan dari BRIN bersama Dinas Peternakan dan Perikanan di kandang kelompoknya Mas Sulis ini bagus sekali untuk Bubulan. Harapannya, BRIN bisa melakukan penelitian di sini. Apalagi kambing Jawa Randu yang jadi andalan merupakan kambing genetik lokal asli Bubulan," ujarnya.

Menurutnya, faktor lingkungan Bubulan yang memiliki pakan melimpah dan kelembagaan peternak yang sudah kuat menjadi modal besar. Bila nanti ditetapkan sebagai sumber bibit kambing Jawa Randu, hal itu bisa mendongkrak dan klaim sebagai kekayaan genetik Kecamatan Bubulan. Langkah ini juga akan menjadi penyemangat bagi generasi muda di wilayah setempat.

"Kalau sudah jadi wilayah sumber bibit, nanti bisa dapat intervensi dari pemerintah, termasuk Kementerian. Apalagi ada APERKAB, wadah yang bisa menumbuhkan semangat kolaborasi dan pembelajaran antarpeternak," tuturnya.

Wiwik juga berpesan agar para pemuda di Bubulan terus menjaga semangat. "Bergabunglah dengan APERKAB, karena lewat komunitas itu mereka bisa menambah pengetahuan, keterampilan, dan mewujudkan impian bersama. Dengan organisasi, kekuatan mereka akan semakin besar," pesannya.

Melalui kunjungan BRIN ini, potensi kambing Jawa Randu sebagai kambing genetik lokal kian mendapat perhatian. Diharapkan, hasil riset yang dilakukan nanti dapat memperkuat posisi Bubulan sebagai sentra pengembangan bibit unggul, sekaligus membawa manfaat luas bagi kesejahteraan peternak dan masyarakat Bojonegoro. [feb/mad]