21:00 . Inilah Logo HUT Republik Indonesia ke 80   |   20:00 . Butuh Penetapan Pengadilan untuk Kependudukan, Cukup di Mal Pelayanan Publik   |   18:00 . Coming Soon, Road Race Bupati Cup Bakal Sapa Bojonegoro?   |   17:00 . Bupati Serahkan Cangkul Buka TMMD di Bojonegoro   |   16:00 . Bupati: TNI Harus Proaktif Hadapi Persoalan Rakyat   |   15:00 . 3 Program Unggul, Kelompok 54 KKN UNUGIRI Siap Kontribusi di Desa Karangmangu   |   08:00 . Formasi JF Kemenag 2025 Melonjak, Lebih dari 219 Ribu Disetujui KemenPANRB   |   06:00 . Semester 1 Tahun 2025, Realisasi Investasi Hulu Migas Capai Rp118 triliun   |   23:00 . Ziarah, Akhiri KKNT UPN Veteran Jawa Timur di Ponpes Langitan   |   22:00 . Tim Pemadam Bahasi Sisa-Sisa Kebakaran di Kedungadem   |   21:00 . Korsleting Listrik, Rumah Warga Bojonegoro Terbakar, Uang Tunai dan Motor Ludes   |   20:00 . Bupati Bojonegoro Berangkatkan 858 Mahasiswa KKN PINTAR UNUGIRI   |   19:00 . UNUGIRI Berangkatkan 858 Mahasiswa Wujudkan Kemandirian Ekonomi Desa   |   18:00 . Pasukan Tiga Matra TNI Manunggal Membangun Desa   |   17:00 . TMMD 125 Kodim Bojonegoro, Pasukan Tiga Matra Siap Mengabdi di Desa   |  
Thu, 24 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kendalikan Hama Tikus, Petani Sukosewu Lestarikan 'Tyto Alba'

blokbojonegoro.com | Sunday, 30 December 2018 11:00

Kendalikan Hama Tikus, Petani Sukosewu Lestarikan 'Tyto Alba'

Pengirim: Iskak Riyanto

blokBojonegoro.com - Untuk mengendalikan hama tikus sawah yang ramah lingkungan, petani di Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojongeoro, mendirikan Rumah Burung Hantu (Rubuha).

Rubuha dipasang di tengah sawah dengan harapan ada Burung Hantu (Tyto Alba) yang mau menempati dan menjaga sawah mereka dari serangan tikus.

Di kecamatan tersebut hampir semua desa ada Rubuha. Mereka bergotong royong dan swadaya mendirikan sarang predator tikus itu. UPT Pertanian setempat selalu giat mensosialisasikan manfaat burung nokturnal atau aktif pada malam hari itu lewat penyuluhan di Gapoktan atau Poktan bersama PPL.

Kepala UPT Pertanian Kecamatan Sukosewu dan Balen, Qomarudin mengatakan, di Sukosewu sampai sekarang ini, Minggu (30/12/2018), sudah berdiri 385 unit Rubuha.

"Ini alternatif pengendalian tikus yang alami dan ramah lingkungan dan tidak menggunakan rodentisida. Biaya produksi petani lebih rendah, tetapi hasilnya tetap efektif," katanya.

Dalam istilah Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Burung Hantu sebagai pengendalian dengan agent hayati. Strategi PHT tidak bersifat pembasmian, pemusnahan atau pembasmian. Tetapi bersifat pembatasan. Karena tidak semua hama yang ada di areal persawahan selalu berbahaya, kadang berguna bagi kehidupan manusia.

Burung hantu aktif berburu tikus saat masa menyuapi anaknya. Tiap malam bisa makan 2-3 ekor. Mampu memburu tikus lebih yang dia makan. "Sehingga sangat efektif mengendalikan hama tikus. Bisa menghemat penggunaan Rodentisida sampai 50%. Sepasang burung hantu bisa mengamankan sawah seluas 8 ha," katanya.

Nur Hamid, ketua Poktan Subur Makmur Desa Klepek menceritakan, petani di desanya sudah empat tahun ini mendirikan Rubuha, ada sekitar 50 unit. "Petani bisa tidur nyenyak di rumah, sawahnya sudah ditunggui Burung Hantu dari serangan 'cah bagus' sebutan tikus," ujarnya.

Sementara itu Kasi Perlindungan Tanaman (Perlintan) Disperta Bojonegoro, Susana menyampaikan, sampai tahun 2018 Disperta sudah membantu pengadaan Rumah Burung Hantu sebanyak 170 unit. "Tahun 2019 direncanakan bantuan lagi 132 unit," tutupnya. [mu]

Tag : burung hantu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat