Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Target PBB-P2 Naik, ini Sebabnya

blokbojonegoro.com | Saturday, 05 January 2019 19:00

Target PBB-P2 Naik, ini Sebabnya

Kontributor: Wahyudi

blokBojonegoro.com - Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 naik.

Target PAD sektor Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Bojonegoro 2018, Rp 25 miliar lebih (Rp 25.917.750.000). Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berhasil membukukan realisasi PBB-P2 hingga Rp 26 miliar lebih (Rp 26.794.348.054).

Di tahun 2019 ini, target PAD dari PBB-P2 Kabupaten Bojonegoro naik menjadi Rp 28 miliar lebih (Rp 28.217.750.000) Hal itu, disebabkan penyesuaian Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) harga pasar masing-masing wilayah.

Kasubid Penagihan dan Keberatan Bapenda Kabupaten Bojonegoro, Eko Puji Wahyono, mengatakan, NJOP di beberapa wilayah Bojonegoro nantinya ada kenaikan lebih tinggi. Terutama di pinggir jalan berdasaran survei pasar yang ada.

"Selain wilayah kota dan pinggir Jalan provinsi, juga jalan kabupaten serta jalan poros kecamatan," katanya kepada blokBojonegoro.com, Sabtu (5/1/2018).

Ia menambahkan, untuk menangani pajak PBB-P2 yang nunggak. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan pihak Kejaksaan Negeri Bojonegoro dalam rangka untuk membantu menagih tunggakan pajak tesebut.

"Saat ini jumlah wajib pajak PBB-P2 sebanyak 725 ribu orang," imbuhnya. [yud/ito]

Tag : pad, pajak, bumi, bangunan, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini