10:00 . Program KIP Kuliah Dibuka, Ada 21.490 Kuota Mahasiswa   |   09:00 . KKN-TK UNIGORO Latih Pemandu dan Pengelolaan Wisata di GeoHeritage Teksas Wonocolo   |   08:00 . 183 Kuota Beasiswa Zakat Indonesia untuk S1 PTKIN dan PTN, Ini Daftarnya   |   06:00 . Kemenag Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta   |   22:00 . Malam Minggu, Live Musik di D'Konco Cafe Bareng Titik Kumpul   |   21:00 . Ngaji Kitab Nasoihul Ibadan Bersama KH. Toha Abrori   |   20:00 . KH. Toha Abrori Mulai Rutingan Ngaji Jum'at Pon di Desa Sarangan   |   17:00 . Warga Desa Sranak Antusias Siap Kolaborasi dengan KKN PINTAR UNUGIRI   |   15:00 . Pembukaan KKN UNUGIRI Kelompok 05, Angkat Semangat Kemandirian Ekonomi Berbasis Aswaja   |   12:00 . Peserta Lomba Mewarnai NU FEST 2025 Bojonegoro Mulai Ramai Mendaftar   |   10:00 . Sinergi PPM oleh EMCL dan Pemkab Bojonegoro   |   09:00 . Sinergi PPM: EMCL dan Pemkab Bojonegoro Satukan Langkah Menuju Pembangunan Merata   |   08:00 . Masih Ada 54.016 Keluarga Miskin di Bojonegoro   |   06:00 . Pemkab Bojonegoro Genjot Pemutakhiran DAMISDA   |   23:00 . Menteri PDTT Apesiasi Program Pemkab Bojonegoro   |  
Sat, 26 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Masih Lesu, Budaya Literasi di Bojonegoro Harus Digalakkan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 23 April 2019 20:00

Masih Lesu, Budaya Literasi di Bojonegoro Harus Digalakkan

Kontributor: A'imatun Khasanah

blokBojonegoro.com - Setiap tanggal 23 April, diperingati hari buku sedunia yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta. Sehingga budaya literasi di Kabupaten Bojonegoro juga harus digalakkan, agar tidak lesu dan semakin digemari masyarakat.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Bojonegoro, Yogi Prana Izza melihat geliat budaya literasi di Bojonegoro khususnya masih belum menggembirakan. Berbeda dengan negara-negara lain maupun kota-kota lain seperti Jogjakarta, Malang dan yang lainnya begitu masif budaya membaca dan diskusi tentang buku.

"Di Bojonegoro dapat dilihat dari indikasi yang terlihat jelas adalah intensitas dan akitivitas di perpustakaan yang masih rendah. Sepi peminat. Meskipun bermunculan komunitas-komunitas baca," jelas ustadz Yogi yang juga dosen IAI Sunan Giri Bojonegoro.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bojonegoro itu juga menyoroti, minimnya kelompok-kelompok diskusi dan kajian disiplin keilmuan di kampus maupun sekolah. "Jarang sekali ada even atau perlombaan tingkat kabupaten yang berkaitan dengan peningkatan minat baca," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com, Selasa (23/4/2019).

Ditambahkan, semua itu juga merujuk pada banyak faktor yang menyebabkan budaya literasi masih rendah. Mulai budaya 'santai' dan malas berfikir yang seakan sudah menjadi 'tradisi' turun temurun. Misalkan nongrong di warung kopi berjam-jam, bermaim game dan yang lainnya.

Belum lagi ditopang kemajuan teknologi yang membuat malas berproses, tapi lebih suka hasil instant yg disajikan di media-media. Padahal seharusnya perkembangan teknologi menjadi sarana mengembangkan literasi atau budaya membaca dimana saja.

"Terlebih budaya baca belum dimulai dari rumah. Masih jarang orang tua yang misalnya menjadikan hadiah buku sebagai hadiah istimewa. Serta orang tua yang jika bepergian, mengajak anaknya mampir ke toko-toko buku," pungkas alumni Mesir itu. [aim/ito]

Tag : literasi, buku, hari, bojonegoro, unesco, isnu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat