Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ketua DPRD; Serbuan Naker Luar di Proyek Migas Harus Diantipasi

blokbojonegoro.com | Wednesday, 01 February 2017 14:00

Reporter: Joel Joko

blokBojonegoro.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Mitroatin berharap, serbuan tenaga kerja dari luar Bojonegoro di proyek migas jangan sampai terjadi. Mengingat angka pengangguran di Bojonegoro masih tinggi.

Politisi Partai Golkar ini mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait masalah tersebut. Ia mencontohkan, salah seorang warga ring satu di Gayam yang mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan di migas, meski hanya tenaga satpam. Padahal di sana ada banyak tenaga satpam dari luar Bojonegoro.

"Kalau sudah seperti ini kita yang akan ditabrak oleh masyarakat," kata Mitroatin.

Sementara itu, DPRD Bojonegoro menyambut baik sinergitas yang dilakukan oleh operator migas blok Cepu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Pemerintah Daerah, yakni tetap memprioritaskan konten lokal.

Mengingat potensi minyak dan gas di Bojonegoro sangat besar, maka sudah seharusnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bojonegoro. Selain itu, bisa mengurangi pengangguran, jangan sampai orang luar daerah berduyun-duyun masuk ke Bojonegoro dan mengalahkan warga lokal.

Untuk mencegah masuknya tenaga dari luar, pihaknya juga minta Satker terkait yakni Disnaker memantau rekrutmen tenaga kerja di area Migas. Dengan begitu ada lembaga yang ikut mengawasi kebutuhan naker Migas. [oel/mu]

Tag : dprd bojonegoro, mitroatin



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini