Salak Wedi, Cerita dan Festival
blokbojonegoro.com | Saturday, 11 February 2017 08:00
Kontributor: Izatul Abidah
blokBojonegoro.com - Desa Wedi, Kecamatan Kapas, dikenal dengan buah salak. hampir setiap pekarangan dan kebun warga, ditanami buah tersebut.
Menurut cerita, adanya salak yang jumlahnya melimpah di Desa Wedi, bermula dari seorang santri yang berasal dari Desa Pacul, Kecamatan Kota Bojonegoro yang mondok di Bangkalan, Madura, yakni Basyir Al- Mutjaba.
Ketika ingin boyong atau pulang, almarhum yang sering disebut oleh warga Wedi dengan Mbah Basyir, bertemu dengan pengasuh atau kyai pondok, Mbah Kholil, dan diberikan segerombil salak untuk ditanam di daerahnya.
Sesampainya di rumah, Mbah Basyir bingung di mana dia akan menanam salak tersebut. Singkat cerita, Mbah Basyir diberikan tempat oleh Mbah Abdul Jabar untuk menanam di Desa Wedi. Hingga sekarang, salak tersebut tersebar di desa tersebut, dan mengahsilkan buah yang jumlahnya melimpah.
Dengan adanya buah tersebut, menjadikan Desa Wedi terkenal dengan buah salak, dan beberapa waktu lalu juga digelar festival Salak Wedi.
Menurut salah satu panitia dalam festival Salak Wedi, Yusuf Hasyim, festival dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan. Utamanya dengan adanya salak di desa tersebut. Selain itu, juga sebagai acara untuk memperingati haul pemuka agama di desa itu.
"Adanya festival salak itu, juga bisa memperkenalkan dan menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wedi," ujar Yusuf.
Rencananya, festival serupa akan dilaksanakan setiap tahun. Tepatnya, setiap badal mulud hari Kamis terakhir. Dalam pelaksanaannya, pemerintah Desa Wedi dibantu oleh masyarakat yang sangat antusias adanya festival tersebut. [mg5/ito]
*Crew SAMIN NEWS, Media Internal FKMB UINSA Surabaya
Tag : saak, wedi, festival, kapas
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini