Romlan, Donor Darah 100 Kali Terima Penghargaan Presiden
Niat Membantu, Sempat 'Ngontel' 20 Kilometer Selama Tujuh Tahun
blokbojonegoro.com | Tuesday, 21 February 2017 14:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Banyak cara yang dilakukan untuk bisa membantu sesama asalkan ada niatan, seperti yang dilakukan Romlan (51), warga asal Desa Penganten Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Petani kelahiran 8 Agustus 1965 itu, Minggu (19/2/2017) kemarin, menerima penghargaan Satya Kencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, karena telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali.
Namun siapa sangka, protolan kelas 2 MTs At-Tanwir Talun tersebut tidak mudah dalam mendonorkan darahnya hingga 100 kali. "Awalnya dulu diajak famili, Pak Lamidi yang juga sudah mendonorkan darah 100 kali," kenang Romlan kepada blokBojonegoro.com.
Diceritakan, sekitar tahun 1988 lalu ia bersama Lamidi, Ali Tarsid dan Muhajir melakukan donor darah pertama kali. "Dulu kalau mau donor darah harus 'ngontel' 20 kilometer dari Penganten ke Bojonegoro," ceritanya.
Bersama ketiga temannya saat itu, meskipun 'ngontel' tidak dirasakan panas dan capek menempuh perjalanan menuju rumah sakit, karena dahulu untuk donor harus ke rumah sakit. "Tidak semudah donor sekarang, karena petugas donor PMI turun ke bawah. Saya dulu 'ngontel' selama tujuh tahun," terangnya.
Selain itu, saat donor darah naik sepedah menuju ke Bojonegoro, juga tidak langsung bisa mendonorkan darah. Pernah tidak bisa donor, karena tensinya turun dan terpaksa tidak diperbolehkan. Ia harus datang lagi hari berikutnya, untuk donor darah.
"Mungkin orang lain tidak boleh donor, hari berikutnya tidak mau datang lagi. Tapi karena saya ingin membantu, saya tetap datang lagi untuk donor darah," ucapnya dengan rendah hati.
Beberapa kenangan masa lalu saat mendonorkan darah bersama tetangganya masih teringat jelas. Menurutnya, donor darah saat siang hari, pulangnya selalu berhenti di perempatan Balen untuk mimun es dan bahkan sampai dua gelas kerena 'ngontel'.
"Penjualnya sampai hafal, lantaran hampir setiap tiga bulan sekali. Karena kesibukannya menjadi petani, terkadang donor darah 'ngontel' dilakukan malam hari," ungkapnya.
Keikhlasan dan ketulusannya membantu sesama semakin meningkat. Suatu ketika ia berada di Rumah Sakit, ada salah seorang pasien dari Desa Ngulung Kecamatan Kedungadem yang sangat membutuhkan darah. "Kalau tidak ada darah, istri saya sudah meninggal kehabisan darah," katanya menirukan pasien yang membutuhkan darah waktu itu.
Sehingga ia menganggap donor darah itu penting, untuk itu ia lakukan sampai sekarang ini. Bahkan suami Sri Atmini itu tidak terfikir akan menerima penghargaan dari Gubernur dan bahkan Presiden RI, karena menjadi pendonor aktif.
"Tidak terfikir menerima penghargaan Presiden. Saya ingin membantu lewat donor darah, karena tidak punya apa-apa," jelas bapak dua anak itu di kantor PMI Kabupaten Bojonegoro.
Ditambahkan, selain dapat membantu sesama, donor darah yang sudah dilakukannya sebanyak 105 kali itu memberikan keuntungan bagi dirinya. "Selama menjadi pendonor, tidak pernah punya penyakit parah seperti opname atau yang lainnya. Sehingga kesehatan terjamin," imbuhnya.
Keiklasan Romlan menjadi donor darah aktif tidak hanya mengajak tetangga dan masyarakat Desa Penganten. Tetapi ditularkan pada anaknya Sahri Thoriq Firdaus, yang menjadi santri di Pondok pesantren Suci Manyar Gresik. "Anak saya yang sekarang mondok di Gresik juga menjadi koordinator donor darah di sana," pungkas Romlan. [zid/mu]
- Nama: Romlan
- TTL: Bojonegoro, 8 Agustus 1965
- Alamat: Desa Penganten RT.14/RW.03 Kecamatan Balen
- Istri : Sri Atmini
- Pekerjaan : Petani
- Anak :
- Ika Umi Azizah
- Sahri Thoriq Firdaus
- Pendidikan :
- MI Desa Ngampel Kecamatan Sumberejo
- MTs At-Tanwir Talun (Kelas 2).
Tag : penghargaan donor darah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini