Meski Bekas, Kerajinan Ban ini Bisa Raup Untung Lumayan
blokbojonegoro.com | Friday, 17 March 2017 12:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Saat ini jumlah kendaraan bermotor terus bertambah. Hal itu membuat limbah ban bekas juga semakin banyak, karena rata-rata kendaraan baik motor maupun mobil mengganti bannya dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun sekali. Dari tangan-tangan kreatif, ban bekas dapat disulap menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis.
Seperti yang dilakukan Narto, warga asal Desa Gampeng, Kecamatan Balen, Bojonegoro ini mampu mengolah barang bekas seperti sisa ban menjadi kursi dan meja, tentu bernilai jual tinggi. Usaha yang dijalankan juga sudah lama, sekitar 12 tahun lalu. Dalam satu hari, Narto mengaku bisa membuat 12 sampai 18 kursi dan meja.
"Kalau untuk pembuatan itu tergantung, biasanya juga bisa lebih," ujarnya kepada blokBojonegoro.com.
Hasil karyanya tidak hanya dijual di sekitar Bojonegoro, tapi kursi dan meja dari ban bekas yang dijualnya sudah banyak dikenal oleh masyarakat di beberapa kota yang ada di jawa, seperti Solo, Ponorogo, Jogjakarta, bahkan juga sampai luar pulau seperti Kalimantan dan Bali.
Untuk bahannya sendiri, ban bekas tersebut jauh-jauh dibeli dari Kota Tegal dan Cirebon. "Kalau di sini susah didapatkan, kalau di sana langsung ke agen penjualan ban bekas," imbuhnya.
Tidak hanya Narto saja, di tangan Likah prospek ban bekas memang masih cukup baik. Meski kualitas serbuk karet dan bekasnya pasti terpaut jauh, namun tidak mengurangi pangsa pasar yang sudah ada.
Untuk harga satu pasang barang yang terdir dari satu meja dan empat kursi dipatok dengan harga Rp400.000 sampai Rp500.000.
"Dibanding dari bahan karet, set meja kursi dari ban bekas lebih diminati," terangnya. [ifa/mu]
Tag : ban bekas, kerajinan ban
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini