Ketimbang Pria, Wanita Lebih Berisiko Depresi karena Ponsel
blokbojonegoro.com | Wednesday, 19 April 2017 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Wanita yang ketergantungan pada smartphone berisiko mengalami depresi. Ini disebabkan karena aplikasi yang ada pada ponsel selalu memberikan kepuasan.
Peneliti mengungkapkan, bahwa gadget membangkitkan hormon rasa bahagia. Inilah yang bisa menyebabkan seseorang menjadi adiktif dan memerpendek rentang perhatian.
Penelitian menemukan, jika seseorang tak pernah lepas dari ponselnya bisa jadi ini merupakan gejala nomophobia, kondisi di mana seseorang menjadi begitu takut dan hampa tanpa ponselnya.
Para peneliti dari Binghamton University, New York percaya bahwa adiksi adalah efek terburuk di masa depan.
Penulis studi Dr Isaac Vaghefi mengatakan, bahwa ponsel telah menjadi alat pemberi kepuasan dalam waktu singkat.
“Neuron tak lagi aktif dan dopamin terus dilepaskan. Dari waktu ke waktu, ini akan membuat kita selalu menginginkan respon yang cepat dan kepuasan segera.”
Proses ini juga membuat rentang perhatian menjadi pendek dan terus semakin pendek, sehingga rentan membuat seseorang merasa lebih cepat bosan.
“Saya prediksikan adiksi pada teknologi ini akan membuat industri teknologi berlanjut meningkatkan kualitas aplikasi, games, dan pengembangan lainnya pada gadget demi memastikan para penggunanya memiliki ketertarikan dalam waktu lama,” jelas Vaghefi.
Para peneliti melibatkan 182 mahasiswa dan meminta mereka melaporkan kebiasaan sehari-hari dalam penggunaan smartphone.
Kemudian peneliti membagi mereka ke dalam lima kelompok sesuai dengan responnya, yaitu bijaksana, regular, sangat sering, fanatik dan kecanduan.
Sebanyak tujuh persen teridentifikasi dalam kelompok kecanduan, 12 persen termasuk kelompok fanatik. Studi ini telah dipublikasi dalam Information System Journal.
Kebutuhan kompulsif dalam penggunaan smartphone ternyata juga menyebabkan mereka memiliki masalah baik pribadi, sosial, hingga masalah di tempat kerja.
Selain itu, mereka juga menunjukkan adanya gejala depresi, kecemasn dan bahkan tak percaya diri, ungkap para peneliti.
Wanita lebih banyak menunjukkan gejala adiksi. Hal ini juga seiring dengan beberapa penelitian sebelumnya.
Gejala yang muncul diantaranya sulit mematikan ponsel, selalu ingin mengecek ponsel, tak pernah membiarkan baterei ponsel habis, dan selalu membawa ponsel ke kamar mandi.
Pada bulan Mei 2015, para peneliti di Amerika menemukan bahwa wanita 3.6 kali lebih berisiko mengalami nomophobia ketimbang pria.
Para peneliti menemukan usia 18-24 tahun adalah yang terburuk, sebanyak 77 persennya tak mampu menjauhkan diri dari ponsel, bahkan hanya untuk lima menit.
Sumber: http://lifestyle.kompas.com
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini