21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ketimbang Pria, Wanita Lebih Berisiko Depresi karena Ponsel

blokbojonegoro.com | Wednesday, 19 April 2017 07:00

Ketimbang Pria, Wanita Lebih Berisiko Depresi karena Ponsel

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Wanita yang ketergantungan pada smartphone berisiko mengalami depresi. Ini disebabkan karena aplikasi yang ada pada ponsel selalu memberikan kepuasan.

Peneliti mengungkapkan, bahwa gadget membangkitkan hormon rasa bahagia. Inilah yang bisa menyebabkan seseorang menjadi adiktif dan memerpendek rentang perhatian.

Penelitian menemukan, jika seseorang tak pernah lepas dari ponselnya bisa jadi ini merupakan gejala nomophobia, kondisi di mana seseorang menjadi begitu takut dan hampa tanpa ponselnya.

Para peneliti dari Binghamton University, New York percaya bahwa adiksi adalah efek terburuk di masa depan.

Penulis studi Dr Isaac Vaghefi mengatakan, bahwa ponsel telah menjadi alat pemberi kepuasan dalam waktu singkat.

“Neuron tak lagi aktif dan dopamin terus dilepaskan. Dari waktu ke waktu, ini akan membuat kita selalu menginginkan respon yang cepat dan kepuasan segera.”

Proses ini juga membuat rentang perhatian menjadi pendek dan terus semakin pendek, sehingga rentan membuat seseorang merasa lebih cepat bosan.

“Saya prediksikan adiksi pada teknologi ini akan membuat industri teknologi berlanjut meningkatkan kualitas aplikasi, games, dan pengembangan lainnya pada gadget demi memastikan para penggunanya memiliki ketertarikan dalam waktu lama,” jelas Vaghefi.

Para peneliti melibatkan 182 mahasiswa dan meminta mereka melaporkan kebiasaan sehari-hari dalam penggunaan smartphone.

Kemudian peneliti membagi mereka ke dalam lima kelompok sesuai dengan responnya, yaitu bijaksana, regular, sangat sering, fanatik dan kecanduan.

Sebanyak tujuh persen teridentifikasi dalam kelompok kecanduan, 12 persen termasuk kelompok fanatik. Studi ini telah dipublikasi dalam Information System Journal.

Kebutuhan kompulsif dalam penggunaan smartphone ternyata juga menyebabkan mereka memiliki masalah baik pribadi, sosial, hingga masalah di tempat kerja.

Selain itu, mereka juga menunjukkan adanya gejala depresi, kecemasn dan bahkan tak percaya diri, ungkap para peneliti.

Wanita lebih banyak menunjukkan gejala adiksi. Hal ini juga seiring dengan beberapa penelitian sebelumnya.

Gejala yang muncul diantaranya sulit mematikan ponsel, selalu ingin mengecek ponsel, tak pernah membiarkan baterei ponsel habis, dan selalu membawa ponsel ke kamar mandi.

Pada bulan Mei 2015, para peneliti di Amerika menemukan bahwa wanita 3.6 kali lebih berisiko mengalami nomophobia ketimbang pria.

Para peneliti menemukan usia 18-24 tahun adalah yang terburuk, sebanyak 77 persennya tak mampu menjauhkan diri dari ponsel, bahkan hanya untuk lima menit.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat