Ramadan, Keripik Gadung Jadi Usaha Dadakan
blokbojonegoro.com | Sunday, 11 June 2017 17:00
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Datangnya bulan suci Ramadan yang bertepatan pada terjadinya musim kemarau tahun ini dimanfaakan sebagian warga di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, untuk usaha keripik dadakan dari bahan baku gadung.
Hasil data yang terhimpun, diketahui, tanaman bernama latin dioscorea hispida itu memang banyak tumbuh di daerah hutan pegunungan daerah setempat dan bisa dipanen saat musim kemarau.
Seorang pengusaha keripik gadung, Markis mengatakan, dia membuat keripik gadung dadakan menjelang Lebaran kali ini. Saat Hari Raya Idul Fitri biasanya permintaan keripik gadung meningkat.
"Sehingga kami melakukan pembelian dari beberapa warga yang mengambil gadung di hutan. Soalnya gadung ini banyak tumbuh di hutan pegunungan," bebernya.
Sementara itu, Arif, pengusaha lain menambahkan, untuk pengolahan gadung terlebih dahulu dikupas kulitnya, selanjutnya dibelah tipis-tipis, baru kemudian dijemur agar bisa kering.
"Kalau biasanya 1 hari bisa kering, jika panas matahari mendukung, tapi, jika mendung bisa sampai 5 hari agar kering," kata Arif kepada blokBojonegoro.com.
Setelah itu, untuk menjadikan keripik terlebih dahulu direbus dengan air panas, selanjunya dijemur kembali. Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
"Baru nanti bisa dijual, biasanya banyak pembeli datang ke sini," ujarnya.
Untuk pembelian dari warga dibandrol harga Rp800 per kilogram, selanjutnya dijual kembali bentuk kering Rp17.000 per kilogram.
"Dengan estimasi 1 kuintal gadung basah nanti jika sudah kering menjadi 16 kilogram," tandasnya. [top/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini