21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Menumbuhkan Semangat Belajar Anak

blokbojonegoro.com | Wednesday, 26 July 2017 06:00

Menumbuhkan Semangat Belajar Anak

Oleh: Usman Roin

Baru masuknya Tahun Pelajaran baru 2017/2018 di semua jenjang pendidikan ini patut di jadikan renungan bersama khususnya orang tua. Mengapa, karena anak-anak kita baru saja kembali belajar, mulai menempati jenjang sekolah baru hingga naik ketingkat yang lebih tinggi.

Bagi penulis, momentum Tahun Pelajaran baru ini janganlah di sia-siakan begitu saja. Baik sebagai anak (siswa) terlebih kita sebagai orang tua. Sebagai anak tentu Tahun Pelajaran baru bisa digunakan untuk mengawali semangat belajar yang baru bukan semangat belajar lama yang hanya pindah tempat di Tahun Pelajaran baru saja.

 Sementara sebagai orang tua, dorongan untuk memperhatikan kualitas pendidikan anak di sekolah perlu diintensifkan, bukan justru terlihat semangat di awal giliran setelah sekolah anak berjalan dibiarkan hingga tanpa perhatian. Jadinya, sejauh mana kecakapan pemahaman anak saat belajar, kita sebagai orang tua justru tidak paham. Lalu punya problem belajar atau sering membuat onar apa tidak, orang tua kadang membiarkan dan tidak lekas mengambil tindakan. Maka, Tahun Pelajaran baru ini adalah saatnya anak dan orang tua berubah demi keberhasilan program pendidikan anak yang sudah direncanakan oleh keluarga.

Sebagai anak yang baik, Tahun Pelajaran baru harus dimaknai juga dengan semangat belajar baru. Yakni, yang biasanya tidak semangat belajar selama di sekolah, dirubah bersemangat dalam belajar. Bila sekembalinya di rumah tidak pernah mengulang kembali pembelajaran, maka Tahun Pelajaran baru ini dirubah menjadi biasa belajar, baik ada atau tidak ada PR. Bila ini dilakukan barulah anak mengerti makna Tahun Pelajaran baru yang sebenarnya.

Selanjutnya, bagi orang tua yang menginginkan anaknya di Tahun Pelajaran ini menjadi berprestasi, tidak ada jalan lain orang tua harus menambah perhatian dalam hal belajar kepada anaknya. Jadi tidak terkesan orang tua hanya sibuk diawal mencarikan sekolah, mencukupi kebutuhannya, namun giliran sudah rutinitas bersekolah perhatiannya menjadi turun karena kesibukan dan hal lainnya.

Perihal menata waktu belajar sendiri, hemat penulis adalah hal yang sepele namun tidak banyak yang melakukan. Yang ada anak hanya justru belajar ala kadarnya, seperti biasanya atau sebagaimana tahun-tahun sebelumnya tanpa perubahan yang signifikan. Pertanyaannya, lalu dari mana anak-anak kita memiliki prestasi bila belajar saja jarang?

Selain itu, naiknya anak-anak kita pada jenjang kelas yang lebih tinggi harus dipahami bahwa kompetensi yang harus dikuasai tidaklah semakin sedikit melainkan semakin besar dan kompleks. Justru bila belajar tidak di cicil (Jawa) keseharian, ada kekhawatiran anak akan tertinggal materi pelajaran hingga kemudian menjadi penghambat proses penyerapan pemahaman pelajaran.

Justru disinilah bagi penulis perlu upaya konkrit kita sebagai orang tua yang kepingin anaknya sukses belajar, yakni dengan mengingatkan, mendorong dan mengajak setiap harinya untuk belajar. Karena budaya belajar yang baik akan sulit tercipta manakala pola pembiasaan dikeluarga nihil tercipta. Solusinya adalah membuat jadwal berlajar rutin bersama dengan cara arif guna menumbuhkan semangat belajar dan pelopor keluarga pembelajar.

Selain itu, orang tua juga perlu melihat materi pelajaran anak sesekali. Gunanya dalam rangka ikut menyelesaikan bilamana ada PR rumah. Selanjutnya bila pemahaman kita sebagai orang tua tidak cukup bisa membantu, maka mengundang guru les mapel tertentu yang dirasa sulit adalah jalan terbaik guna mendorong anak-anak kita tetap semangat belajar. Sedangkan mapel yang bisa kita kuasai belajar bersama adalah media efektif sekali.

Ada lagi dengan cara memberikan ruang berkumpul anak-anak bersama teman-temannya. Namun yang perlu diperhatikan bukan berkumpul dalam rangka jajan ansich, melainkan tradisi belajar bersama seminggu sekali itu yang perlu dijadwalkan. Tidak lain agar semangat belajar secara mandiri bisa melekat pada mereka dan kumpul yang dilakukan oleh anak-anak punya segudang manfaat khususnya dalam hal memudahkan upaya pemahaman suatu pelajaran.

Sebagai penutup, menumbuhkan anak terbiasa belajar itu sungguh luar biasa. Walau sehari hanya satu jam sebagai misal, sangatlah membantu anak-anak kita menyempurnakan pemahamannya. Terlebih, kita sebagai orang tua kadang luput tidak mengetahui secara gamblang kadar IQ anak-anak kita. Bila memang agak lemah, semestinya upaya mendorong anak untuk membiasakan belajar justru bernilai manfaat guna mempercepat ketinggalan hingga pada gagal pahamnya anak saat guru menerangkan pelajaran.

*Founder @kitamenulis, alumni PC IPNU Bojonegoro dan Mahasiswa Magister PAI UIN Walisongo Semarang.



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat