Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Selalu di Rumah, Mengapa Tumit Sering Pecah-pecah?

blokbojonegoro.com | Saturday, 29 July 2017 07:00

Selalu di Rumah, Mengapa Tumit Sering Pecah-pecah?

Reporter: - 

blokBojonegoro.com -  Kulit di bagian tumit termasuk bagian tubuh yang paling kering dan juga sering mengalami pecah-pecah. Kondisi kulit yang terpetak-petak dan kasar ini bisa mengganggu penampilan.

Banyak orang tak menyadari bahwa penyebab tumit pecah-pecah ternyata sederhana. Misalnya saja kebiasaan tidak memakai alas kaki meski berada di dalam rumah.

"Kulit kalau bergesekan dengan keramik bisa menyebabkan panas, sehingga kulit kaki pecah-pecah," kata Dr.Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK, dalam acara di Jakarta (26/7/2017).

Itu sebabnya, menurut dokter yang akrab disapa Poppy ini, walau lantai rumah kelihatannya bersih, sebaiknya tetap menggunakan alas kaki.

Penyebab lain kulit tumit pecah-pecah adalah aktivitas harian seperti penggunaan sepatu berbahan keras atau sempit sehingga lapisan pelindung kulit rusak dan menyebabkan penguapan air. Kulit pun akhirnya menjadi kering, kasar, dan pecah-pecah.

Paparan kulit dengan detergen atau bahan kimia lain juga bisa merusak lapisan pelindung kulit.

Untuk mengatasinya diperlukan pelembab kulit khusus. Menurut dr.Poppy, untuk kulit ekstra kering sebaiknya memakai pelembab yang bersifat oklusif seperti petroleum jelly murni.

"Dibanding losion, petroleum jelly bisa menyerap lebih dalam dan mampu memberi lapisan pelindung kulit untuk mencegah penguapan air. Kulit jadi lebih lembab," katanya.

Selain untuk tumit, penggunaan petroleum jelly juga disarankan pada bagian tubuh lain yang sangat kering, misalnya siku, lutut, atau bagian bibir.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/28/080000620/

selalu-di-rumah-mengapa-tumit-sering-pecah-pecah-

Tag : Tumit, retak, kulit, lantai



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini