Pameran Buku Berskala Internasional Kembali Digelar
blokbojonegoro.com | Sunday, 20 August 2017 07:00
Reporter: --
blokTuban.com - Pameran buku berskala internasional kembali digelar di Indonesia tahun ini. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) merupakan acara tahunan yang diberi nama Indonesia International Book Fair (IIBF).
Kegiatan ini akan digelar pada 6-10 September 2017 di Assembly Hall Jakarta Convention Center. Pada tahun ini ditargetkan ada 20 negara ikut serta.
"Saat ini sudah ada 15 negara yang konfirmasi hadir," kata Ketua Panitia IIBF 2017 Husni Syawie di Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).
Negara-negara tersebut seperti Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, China, Korea, Jepang, Jerman, Perancis, Belanda, Bosnia, India, Mesir dan Arab Saudi. Sementara untuk Pakistan dan Vietnam konfirmasi sebagai pembeli.
Husni menambahkan bahwa gelaran kali ini tidak hanya bertujuan transaksi penjualan buku dan hak cipta. Berdasarkan pengalaman di Frankfurt Book Fair, orang juga bisa mencari penerbit.
"Nah kami ingin menjadikan IIBF seperti itu--international market hub. Di mana para penerbit internasional dari negara-negara peserta menjadikan Jakarta sebagai tempat untuk bertemu. Sekaligus pusat interaksi dan promo literatur," kata dia.
Selain itu, IIBF juga mengambil kesempatan untuk menjadi mediator antara para penerbit dari negara peserta. Peran ini tidak pernah dilakukan di pameran buku berskala internasional lain di negara mana pun. Program itu disebut Business Matchmaking yang bertujuan promosi dan transaksi hak cipta antar negara.
Program lain yang tak kalah menarik adalah bursa naskah, festival komunitas literasi, peluncuran, diskusi buku dan bincang-bincang bersama penulis kenamaan seperti Sapardi Djoko Darmono, Maman Suherman, Pidi Baiq, Wahyu Aditya, Ernest Prakarsa, Faza Meonk, Lala Bohang dan lain-lain.
Selain itu juga ada acara edukasi lain yang tak kalah menarik. Tahun ini, gelaran IIBF didukung penuh oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Dukungan penuh ini lantaran industri penerbitan memiliki potensi besar memajukan industri kreatif di Indonesia. Oleh karena itu, Bekraf menilai dukungan penuh ini turut serta membuat industri penerbitan terus berkembang.
"Dengan jumlah penduduk yang besar, keragaman budaya yang super kaya, demokrasi yang terpelihara dan ekonomi yang terus meningkat, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemimpin produksi dan konsumsi dunia," kata Wakil Ketua Bekraf Ricky Joseph Pesik. [lis]
Sumber: Kompas.com
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...