Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Laporan dari Tiongkok (2)

Denda Tilang Nopol Genap Ganjil Bisa Rp2 Juta

blokbojonegoro.com | Wednesday, 13 September 2017 12:00

Denda Tilang Nopol Genap Ganjil Bisa Rp2 Juta

Pengirim: Didik Farkhan Alisyahdi*

blokBojonegoro.com - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi yang mendapat kesempatan berkunjung ke Beijing, Tiongkok tidak menyia-nyiakan waktu senggang, walaupun cuma sedikit. Disela-sela sebagai salah satu delegasi Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) dalam The 22ND Annual Conference And General Meeting of The International Association of Presecutors, saya yang asli Wong Bojonegoro juga ingin menimba ilmu lebih di Negeri Panda tersebut.

Kembali ke cerita tilang CCTV seperti yang saya tulis sebelumnya, masih bersama Mr. Bai, sopir mobil sewaan dan ditemain guide mahasiswi asal Indonesia yang kuliah University of International Business and Economics (UIBE), Agris, saya kembali menulis pengalaman melihat langsung "sisik melik" tilang CCTV versi jalanan.

[Baca juga: Kajari Surabaya Berguru Tilang CCTV di Beijing ]

Mr. Bai mengatakan, di Beijing disamping bisa mengindentifikasi nopol yang melanggar marka, lampu traffic juga bisa menghitung kecepatan kendaraan. "Jadi Mobil yang melanggar kecepatan pasti ketahuan karena dihitung secara otomatis dari CCTV satu ke CCTV berikutnya. Pelanggaran berdasarkan jarak dan waktu tempuh," jelas Bai.    

Potensi pelanggaran lain yang tertangkap CCTV di Beijing adalah nopol genap dan ganjil. Bila ada pelanggaran yang "tertangkap" CCTV langsung tagihan dikirim ke alamat pemilik kendaraan yang terdaftar. Soal siapa yang mengendarai, itu urusan pemilik kendaraan.

"Denda pelanggaran nopol genap ganjil cukup tinggi. Per jam melanggar dikenakan denda RMB 1.000 (Rp 2 juta). Bahkan kalau kedapatan sering melanggar nopolnya itu akan dicabut," tambah pria berambut cepat itu.    

Di Beijing, orang akan sangat rugi kalau nopol mobil dicabut. Maklum, meski seseorang bisa beli mobil, untuk mendapatkan nopol harus daftar antri bertahun-tahun. Tidak seperti di Indonesia, asal bisa beli mobil langsung dapat nopol. Tentang tagihan denda tilang, dari penjelasan Mr. Bai tersirat ada tagihan langsung. Kalau tetap belum bayar akan ditagih "totalan" saat bayar pajak kendaraan tiap satu tahun.

Karena padatnya acara Konferensi, saya belum sempat wawancara dengan Polantas Beijing. Karena memang susah menemui di jalanan. Maklum tidak banyak jumlahnya yang bertugas di jalanan. Perannya sudah digantikan CCTV.

Diakhir perburuan tilang CCTV saya ditanya Agris, sang mahasiswi yang asli Jambi itu. Kenapa Bapak terus mengamati tilang CCTV. Begitu saya katakan kalau di Surabaya lagi ujicoba dia kaget.

"Hebat sekali Kota Surabaya," ujarnya sambil tanya apakah Jakarta sudah? Saya jawab belum. Untuk urusan lalu lintas memang Surabaya sejak dulu pionernya. Pelopornya. Inovatornya. Pemrakarsanya. Apalagi...ya??  He he. Yang jelas memang warga Surabaya beruntung punya Wali kota Bu Risma, Kapolrestabes Pak Iqbal. Kajari... Kang DF.....wkwkwkwk. [DF]

*Pengirim: Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya

Tag : kejari surabaya, jaksa, tilang, beijing, tiongkok



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini