Produsen Arak di Baureno Digrebek
Dijual ke Luar Bojonegoro, Omset Rp 3,3 Miliar
blokbojonegoro.com | Sunday, 24 September 2017 21:30
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Meskipun baru memproduksi beberapa bulan, gudang produksi arak di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro yang digrebek Polres Bojonegoro, omsetnya sudah mencapai miliaran rupiah. Selain itu hasil produksi minuman keras tersebut dijual ke luar Bojonegoro.
"Dari hasil penjualan Rp 3,3 juta sesuai 66 ton arak yang diamankan dan baru memproduksi 7 bulan," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro saat menunjukkan lokasi produksi, Minggu (24/9/2017).
Diungkapkan Kapolres, kedua pelaku yang diamankan SHJ (59) selaku produsen dan pemilik gudang, serta AV selaku pekerja dalam produksi minuman keras. Beserta barang bukti dari lokasi tersebut berupa 333 buah drum warna biru yang masing-masing berisi 200 liter bahan baku arak (fermentasi). Jika dihitung total keseluruhan berisi 66.600 ribu liter atau 66,6 kilo liter dan ditaksir senilai Rp 3,3 milliar.
Termasuk 96 buah tabung LPG ukuran 3 kilogram, 110 sak gula pasir Merk PTPN-X masing-masing berisi 50 kilogram, 2 buah mesin pemanas dan 159 kardus yang berisikan minuman arak siap jual, masing-masing kardus berisi 12 botol berisi 1,5 liter, sehingga total 1.908 botol atau total 2.862 liter arak siap edar.
Selain itu diamankan juga 2 buah bak warna kuning yang berisikan arak dari hasil pemanasan, 2 buah bak warna kuning yang berisikan limbah dari hasil pemanasan, 2 buah mesin pompa air untuk proses penyedotan bahan baku dari drum dan 27 koli botol kosong masing-masing terdiri dari 72 botol ukuran 1,5 liter, atau total sebanyak 1.944 botol.
"Semua barang bukti sudah diamankan dan kedua pelaku diamankan Polres Bojonegoro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," jelasnya.
Sedangkan pemilik lokasi sekaligus produsen, SHJ (59) yang ikut diglandang kelokasi menunjukkan dan mempraktekan proses pembuatan. Mulai fermentasi sampai arak siap dijual. "Memproduksi 24 jam, semua peralatan dibuat sendiri," kata tersangka.
Termasuk modifikasi regulator, karena setiap pemanasan langsung menggunakan sekitar 8 tabung. Sehingga tidak tanggung-tanggung dengan menggunakan mobil pick up ia membeli LPG dari daerah Babat, sekali membeli sekitar 70 sampai 80 tabung.
Selama tujuh bulan memproduksi, arak buatannya tidak diedarkan di Kota Ledre. "Pesanan dikirim ke Lamongan, Gresik, Mojokerjo dan Sidoarjo. Bojonegoro tidak ada," pungkasnya.[zid/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...