18:00 . Empat Nyawa Meregang Selama Ops. Ketupat 2025, Polres Bojonegoro Klaim Nihil   |   17:00 . Ijazah Siswa SMA Negeri Bojonegoro Diduga Ditahan Karena Tunggakan SPP   |   15:00 . Diskusi Dandim dan Kabulog Cabang Bojonegoro Bahas Ketahanan Pangan   |   13:00 . BMKG Prediksi Bojonegoro Mulai Kemarau Akhir April, Puncaknya Agustus   |   12:00 . Solid, Gebyar Sholawat Warnai Halal Bihalal IPNU IPPNU Korcam Purwonegoro Bojonegoro   |   10:00 . Presiden Prabowo Teken Inpres, RI Tutup Keran Impor Beras   |   18:00 . Harga Gabah di Bojonegoro Anjlok Hingga Rp 5100, Petani Menjerit Minta Pemerintah Bertindak   |   17:00 . Bulog Bojonegoro Sebut Lampaui Target Serapan Gabah   |   17:00 . Mudik Makin Mudah Lewat Fitur BRImo Pemesanan Tiket Kapal Laut   |   13:00 . Halal Bihalal Semarakkan Hari Pertama Masuk Sekolah di SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo   |   19:00 . Matangkan Strategi Tepat Atasi Kemiskinan, Bupati Bojonegoro Ajak Kepala OPD 'NGOPI'   |   18:00 . Parama Hansa Abhipraya, Peraih Penghargaan World Star Championship di Thailand   |   17:00 . 364 Peserta Ikuti Seleksi Calon Paskibraka   |   16:00 . Gandeng Mitra, Pemkab Bojonegoro Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air   |   15:00 . Komisi A DPRD Bojonegoro Tindaklanjuti PAW 19 Kades   |  
Sat, 12 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sains Ungkap Cara Mengajari Anak Pentingnya Kerja Keras

blokbojonegoro.com | Wednesday, 27 September 2017 07:00

Sains Ungkap Cara Mengajari Anak Pentingnya Kerja Keras

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Mendidik anak untuk bekerja keras tentu keinginan semua orang tua. Meski terdengar rumit, cara yang paling mudah adalah contoh langsung dari orang tua. Melihat Anda berusaha, anak mungkin akan termotivasi untuk melakukan hal yang serupa.

Hal itu dikonfirmasikan dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Mereka ingin membuktikan apakah bayi bisa terinspirasi dari kegigihan orang tua mereka dalam mencapai suatu tujuan.

Untuk mempelajarinya, para peneliti menggunakan 260 bayi berumur 13-18 bulan beserta pengasuhnya. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan diminta berpura-pura membuka wadah atau melepaskan rantai kunci dari karabiner.

Kelompok pertama menyaksikan perjuangan pengasuhnya yang berusaha menyelesaikan tugas selama 30 detik hingga berhasil. Saat mengerjakannya, mereka melakukan kontak mata dengan bayi dan mengatakan, "Hmm, saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa mengeluarkan mainan saya dari sini?"

Dalam kelompok kedua, pengasuh bayi mengerjakan tugas tanpa kesulitan dalam waktu 10 detik dan mengulangi hal yang sama dua kali. Sedangkan dalam kelompok ketiga, para bayi tidak menyaksikan pengasuh mereka melakukan sesuatu.

Kemudian, bayi dari ketiga ketiga kelompok diberi kotak musik dengan tombol besar yang mudah ditekan dan tombol tersebunyi untuk memainkan musik. Pendamping mereka mengaktifkan kotak musik dan meninggakan ruangan.

Meski tak ada bayi yang berhasil menemukan tombol tersembunyi, para bayi yang menyaksikan perjuangan pengasuhnya memeriksa mainan lebih lama dibandingkan kelompok lain. Para peneliti bahkan tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam waktu memeriksa dari kelompok kedua dan ketiga.

“Penelitan tersebut meyakinkan orangtua bahwa mereka tidak harus membuat semuanya terlihat mudah terjadi,” kata peneliti utama Julia Leonard, seorang mahasiswa pascasarjana MIT seperti dilansir dari Live Science pada Kamis (21/9/2017).

Meski penelitiannya telah dipublikasikan pada jurnal Science edisi September 2017, Leonard berkata bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengukur dampak melihat orang dewasa berjuang terhadap kegigihan bayi.

"Kami sangat menghormati orangtua dan tidak ingin menggunakan satu studi laboratorium sebagai dasar untuk menasihati orangtua," kata Leonard.

"Namun, kami berharap studi ini dapat menarik perhatian para orangtua, dan kami tertarik untuk mengetahui dari orangtua, apakah menunjukkan beberapa contoh perjuangan sebelum berhasil membantu anak-anak mereka bertahan lebih lama dalam mengerjakan tugas yang sebenarnya dapat mereka kerjakan," katanya.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/23/150600723/sains-ungkap

-cara-mengajari-anak-pentingnya-kerja-keras

Tag : Studu, sains, kerja, keras



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat