13:00 . Pasca Lebaran, Ratusan Warga Bojonegoro Ajukan Cerai   |   12:00 . Laka Karambol, Pemotor di Bojonegoro Meninggal Tergencet Truk Box   |   09:00 . Pemkab Bojonegoro Raih Peringkat Kategori Laporan LPPD Tingkat Nasional   |   15:00 . 1.543 Calon Jemaah Haji Bojonegoro Ikuti Manasik Haji   |   14:00 . Jelang Pilkada Bojonegoro, PKS Rapatkan Barisan   |   13:00 . Dramatis, Petugas Damkar Dihadang Anjing saat Hendak Evakuasi Jasad Majikan   |   12:00 . Inilah Pemenang Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024   |   11:00 . Ikrar Setia ke NKRI, Napi Teroris di Lapas Bojonegoro Dibebaskan Bersyarat   |   18:00 . HPN 2024, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance   |   13:00 . PJ Bupati Adriyanto Launching Program Paman Sehati   |   12:00 . Penambang Pasir di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Kare   |   09:00 . Berikut ini Nama Finalis Seleksi Duta Pemuda Pelopor Bojonegoro Tahun 2024   |   15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |  
Fri, 26 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sains Ungkap Cara Mengajari Anak Pentingnya Kerja Keras

blokbojonegoro.com | Wednesday, 27 September 2017 07:00

Sains Ungkap Cara Mengajari Anak Pentingnya Kerja Keras

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Mendidik anak untuk bekerja keras tentu keinginan semua orang tua. Meski terdengar rumit, cara yang paling mudah adalah contoh langsung dari orang tua. Melihat Anda berusaha, anak mungkin akan termotivasi untuk melakukan hal yang serupa.

Hal itu dikonfirmasikan dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Mereka ingin membuktikan apakah bayi bisa terinspirasi dari kegigihan orang tua mereka dalam mencapai suatu tujuan.

Untuk mempelajarinya, para peneliti menggunakan 260 bayi berumur 13-18 bulan beserta pengasuhnya. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan diminta berpura-pura membuka wadah atau melepaskan rantai kunci dari karabiner.

Kelompok pertama menyaksikan perjuangan pengasuhnya yang berusaha menyelesaikan tugas selama 30 detik hingga berhasil. Saat mengerjakannya, mereka melakukan kontak mata dengan bayi dan mengatakan, "Hmm, saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa mengeluarkan mainan saya dari sini?"

Dalam kelompok kedua, pengasuh bayi mengerjakan tugas tanpa kesulitan dalam waktu 10 detik dan mengulangi hal yang sama dua kali. Sedangkan dalam kelompok ketiga, para bayi tidak menyaksikan pengasuh mereka melakukan sesuatu.

Kemudian, bayi dari ketiga ketiga kelompok diberi kotak musik dengan tombol besar yang mudah ditekan dan tombol tersebunyi untuk memainkan musik. Pendamping mereka mengaktifkan kotak musik dan meninggakan ruangan.

Meski tak ada bayi yang berhasil menemukan tombol tersembunyi, para bayi yang menyaksikan perjuangan pengasuhnya memeriksa mainan lebih lama dibandingkan kelompok lain. Para peneliti bahkan tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam waktu memeriksa dari kelompok kedua dan ketiga.

“Penelitan tersebut meyakinkan orangtua bahwa mereka tidak harus membuat semuanya terlihat mudah terjadi,” kata peneliti utama Julia Leonard, seorang mahasiswa pascasarjana MIT seperti dilansir dari Live Science pada Kamis (21/9/2017).

Meski penelitiannya telah dipublikasikan pada jurnal Science edisi September 2017, Leonard berkata bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengukur dampak melihat orang dewasa berjuang terhadap kegigihan bayi.

"Kami sangat menghormati orangtua dan tidak ingin menggunakan satu studi laboratorium sebagai dasar untuk menasihati orangtua," kata Leonard.

"Namun, kami berharap studi ini dapat menarik perhatian para orangtua, dan kami tertarik untuk mengetahui dari orangtua, apakah menunjukkan beberapa contoh perjuangan sebelum berhasil membantu anak-anak mereka bertahan lebih lama dalam mengerjakan tugas yang sebenarnya dapat mereka kerjakan," katanya.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/23/150600723/sains-ungkap

-cara-mengajari-anak-pentingnya-kerja-keras

Tag : Studu, sains, kerja, keras



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat