I Putu Gede Swi Santoso
Demi Sepak Bola, Coach Putu Pernah Kena Gendam
blokbojonegoro.com | Monday, 16 October 2017 09:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Siapa yang tidak mengenal sosok pelatih Persibo Bojonegoro, yang mempunyai nama lengkap I Putu Gede Swi Santoso, yang berhasil mengarsiteki Laskar Angling Dharma hingga mampu masuk ke 32 besar liga 3 Nasional. Pria yang akrab disapa Putu Gede tersebut juga mempunyai keinginan membawa Persibo Bojonegoro masuk ke Liga 1.
Saat ditanya blokBojonegoro.com, tentang masa kecilnya hingga bisa sampai saat ini, ia langsung ketawa kecil, lantaran mengingat masa lalunya. Pelatih yang sudah mengantongi sertifikat Lisensi A itu, sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi pemain sepak bola sejak kecil.
"Saya dari kelas 5 SD sudah ikut Sekolah Sepak Bola (SSB), dan waktu itu berumur sekitar 10 tahun," ungkapnya.
Coach Putu menjelaskan, ia lahir dari keluarga yang mempunyai ekonomi menengah kebawah dan anak bungsu dari 5 bersaudara. Ayah Coach Putu adalah seorang karyawan pabrik di Surabaya dan ibunya adalah pedagang pakaian di pasar dekat rumahnya, yaitu Simomulya.
"Kakak pertama dan kedua saya laki-laki, yang ketiga perempuan, dan yang keempat laki-laki lagi," terang anak dari I Ketut Suada dan Niketut Witari bercerita.
Pria kelahiran Surabaya 1 Desember 1973 tersebut pernah terkena gendam (hipnotis) pada umur 11 tahun, saat berlatih sepakbola pada Minggu pagi. Sehingga, harus merelakan sepeda ontel milik kakak perempua yang ia bawa diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Saya tiba-tiba tidak sadar, dan ketika sudah sadar sepeda warna pink tersebut sudah tidak ada, kemudian terpaksa pulang dengan jalan kaki," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Sewaktu di Perguruan Tinggi, ayah 2 anak ini juga pernah pindah kampus, lantaran mendapat beasiswa sepakbola. Yang mana dari Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stesia) Surabaya ke Uneversitas Putra Bangsa (UPB), pada semester 3.
"Saya lulus tepat waktu, di Stesia 3 Semester dan di UPB 5 semester," terang istri dari Eni Kurniawati itu.
Coach Putu juga pernah beberapa kali gagal masuk seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Timur, kemudian terus menerus mendapat semangat dari kakak-kakanya yang juga pemain sepakbola, hingga bisa masuk ke Persebaya Junior pada tahun 1991 dan kemudian masuk ke Persebaya Senior.
"Saya juga pernah bermain untuk klub Arema dan menjuarai Copa Indonesia tahun 2005," imbuhnya.
Setelah beberapa kali berpindah klub, Putu Gede akhirnya berhenti untuk menjadi pemain profesional. Dan kemudian, memutuskan untuk menjadi pelatih di klub Angkasa pada tahun 2008 serta klub-klub lainnya dan sekarang berlabuh di Persibo Bojonegoro.
Masih kata Coach Putu, menjadi pelatih tidaklah segampang apa yang dilihat, pasalnya harus memadukan setrategi dengan kemampuan para pemain yang ada. Dan juga, harus selalu melakukan pekerjaan menggunakan keikhlasan tanpa melihat hasil akhirnya.
"Jika kita melakukanya dengan ikhlas dan kerja keras, otomatis nanti hasil akan mengikuti kita," pungkasnya kepada blokBojonegoro.com. [din/mu]
Tag : persibo bojonegoro, kabar persibo, persibo, jadwal persibo, coach persibo
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini