Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pentas Sandur Kembang Desa Sukses Hibur Penonton

blokbojonegoro.com | Thursday, 19 October 2017 00:00

Pentas Sandur Kembang Desa Sukses Hibur Penonton

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com -
Sekitar seribuan penonton memadati area Pentas Sandur Kembang Desa di lapangan yang ada di timur Gedung Serba Guna Bojonegoro, Rabu (18/10/2017) malam. Mereka antusias menyaksikan sejak awal pentas, yakni mulai dari Panjak Ore yang menyanyikan tembang pembuka dipimpin oleh Germo.

Kemudian, dengan diiringi tembang dari Panjak Ore, 3 penari jaranan tampil menari dan mengelilingi area pentas hingga keluar arena dan lapangan. Beberapa saat kemudian, masih diiringi tembang, jaranan datang kembali. Kali ini bersama perias dan para pemain yang ditutup tudung kain, mengitari arena pertunjukan (mubeng blabar) sampai di tempat pentas.

[Baca juga: Pentas Sandur, Rangkaian Haul Ki Andongsari ]

Prosesi terus berlanjut, sampai pada Germo yang menceritakan proses turunnya bidadari ke bumi dan merasuk ke dalam tubuh tokoh-tokoh pemeran, yaitu Pethak, Cawik, Barong, Tangsil, Germo, serta Tarian Jaranan, Panjak Ore, Panjak Kendhang, Panjak Gong dan Kalongking.

Selanjutnya, para penonton dihibur dengan cerita yang berjudul Semanis Manalagi. Logat dan guyonan (kata-kata lucu) para pemain, serta jalan ceritanya, membuat penonton tertawa dan sesekali tepuk tangan.

Di penutup, penonton yang awalnya duduk, langsung berdiri dan mendekat ke area pentas untuk menyaksikan lebih dekat aktrasi Kalongking memanjat bambu. Diiringi dengan tembang yang masih dipimpin Germo, Kalongking mulai memanjat bambu sampai di ujung. Kemudian bergelayut pada tambang yang diikatkan pada dua bambu tinggi.

Kalongking tampak lihai bermain di tambang mengikuti tembang dan ucapan Germo. Di bawahnya, para Panjak Ore berdiri sambil mengangkat tangan ke atas mengikuti setiap arah Kalongking bergerak.

Tepuk tangan meriah penonton bergemuruh, setelah Kalongking selesai bermain tambang dan turun lewat bambu seberang dengan posisi kaki di atas dan disambut oleh para Panjak Ore.

"Baru pertama melihat Pentas Sandur, sangat puas dan menghibur. Yang menegangkan saat ada aktrasi pada tali yang diikat di atas bambu tinggi," ujar salah satu penonton, Dian.

Hal senada juga diungkapkan penonton lainnya, Agung. Pria yang tinggal di Balen itu mengaku sering menyaksikan Pentas Sandur karena memang suka. Bahkan, pada acara pernikahannya juga diramaikan dengan Pentas Sandur.

"Puas menyaksikan penampilan malam ini. Meski para pemeran tidak di posisi biasanya main, tapi pertunjukkan sangat bagus dan menghibur," jelas Agung.

Terpisah, Kepala Kelurahan Ledokkulon, Winarto kepada blokBojonegoro.com menjelaskan, Pentas Sandur yang merupakan rangkaian dari acara Haul Ki Andongsari, seorang leluhur Kelurahan Ledokkulon dan Ledokwetan.

Lurah yang mulai mejabat 2 bulan itu menerangkan, para pemain Sandur Kembang Desa yang tampil malam ini, merupakan kelompok seni yang dikembangkan di Sanggar Sayap Jendela, Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Selain para senior, pemain juga banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Bahkan di beberapa sekolah di Bojonegoro, Sandur juga dijadikan sebagai ekstra kurikuler sekolah," terang mantan Kepala Kelurahan Jetak, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu.

Winarto juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan  rangkaian acara Haul Ki Andongsari, termasuk acara Pentas Sandur malam ini. Menurutnya, antusias warga, baik dari Ledokkulon dan Ledokwetan sangat besar dalam setiap kegiatan. Seperti acara Kirab Pusaka Ki Andongsari kemarin juga lebih besar partisipasi dan penontonnya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Kami berharap untuk even-even berikutnya bisa lebih banyak lagi warga dan penontonnya untuk melestarikan budaya ini," pungkasnya. [ito/lis]

Tag : Pentas, Sandur, Ledokkulon, Ledokwetan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini