21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tembakau Dari Petani Semakin Tidak Ada Harganya

blokbojonegoro.com | Saturday, 28 October 2017 16:00

Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com - Wilayah Bojonegoro beberapa hari terakhir ini diguyur hujan. Hal itu membuat, harga tembakau di Kabupaten Bojonegoro semakin tidak ada harganya. Gairah petani tembakau kembali layu, sebelumnya harga bisa dijual sampai Rp30.000 perkilogram saat ini turun di bawah Rp10.000.

Bahkan banyak juga yang mati. Akibatnya petani meruhi besar, karena uang yang didapatkan dari hasil panen tidak sepadan dengan biaya untuk perawatan sampai tidak bisa dipanen lagi. 

"Rugi besar, baru tiga petikan tembakau sudah banyak yang mati," kata salah satu petani asal Desa Karangdayu, Imam. 

Hal itu pastinya membuatnya merugi besar. Lahan 1/2 hektare yang ditanami tembakau miliknya baru dipetik selama tiga kali dengan harga bagus. Petikan selanjutnya harga sudah merosot sampai dibawah Rp10.000 perkilogram dan tak jarang juga banyak yang mati. 

"Padahal kemarin sudah Bagus sekali, terkena hujan melayu-melayu terus mati," ujarnya. 

Sementara itu petani asal Desa Bungur, Kecamatan Kanor, yang akrab disapa Mas Is juga mengungkapkan hak yang sama. Harga tembakau terus merosot, untuk jenis rajang saja hanya bisa terjual dengan harga Rp9.500.

"Air masih susah didapatkan, tetapi hujan terus menerus jadi melayu. Harga itu sudah lumayan, dari pada tidak laku," tandasnya. [ifa/ito] 

Tag : Tembakau



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat