Tembakau Dari Petani Semakin Tidak Ada Harganya
blokbojonegoro.com | Saturday, 28 October 2017 16:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Wilayah Bojonegoro beberapa hari terakhir ini diguyur hujan. Hal itu membuat, harga tembakau di Kabupaten Bojonegoro semakin tidak ada harganya. Gairah petani tembakau kembali layu, sebelumnya harga bisa dijual sampai Rp30.000 perkilogram saat ini turun di bawah Rp10.000.
Bahkan banyak juga yang mati. Akibatnya petani meruhi besar, karena uang yang didapatkan dari hasil panen tidak sepadan dengan biaya untuk perawatan sampai tidak bisa dipanen lagi.
"Rugi besar, baru tiga petikan tembakau sudah banyak yang mati," kata salah satu petani asal Desa Karangdayu, Imam.
Hal itu pastinya membuatnya merugi besar. Lahan 1/2 hektare yang ditanami tembakau miliknya baru dipetik selama tiga kali dengan harga bagus. Petikan selanjutnya harga sudah merosot sampai dibawah Rp10.000 perkilogram dan tak jarang juga banyak yang mati.
"Padahal kemarin sudah Bagus sekali, terkena hujan melayu-melayu terus mati," ujarnya.
Sementara itu petani asal Desa Bungur, Kecamatan Kanor, yang akrab disapa Mas Is juga mengungkapkan hak yang sama. Harga tembakau terus merosot, untuk jenis rajang saja hanya bisa terjual dengan harga Rp9.500.
"Air masih susah didapatkan, tetapi hujan terus menerus jadi melayu. Harga itu sudah lumayan, dari pada tidak laku," tandasnya. [ifa/ito]
Tag : Tembakau
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini