14:00 . Setahun Penyidikan, Dugaan Korupsi BKKD Jalan Rp1,6 M Desa Sugihwaras Dipertanyakan   |   10:00 . Mbah Yai Sholeh, Penulis Kitab yang Referensi Luar Negeri   |   08:00 . Wabup Nurul Ajak Jemaah Teladani Semangat Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Wujudkan Air Bersih Berkelanjutan, EMCL dan Fatayat NU Latih Warga Bojonegoro   |   16:00 . Semua Lokasi di Ponpes Attanwir Penuh Jemaah   |   15:00 . Berjubel di Pintu Utama Ponpes Attanwir   |   14:00 . Puluhan Ribu Jemaah Padati Haul Mbah Yai Sholeh   |   11:00 . Ratusan Alumni Ikuti Ijazah Kubro Kitab Karangan Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Kunjungi SMKN Margomulyo, Kadisdik Jatim Beri Motivasi Siswa dan Tenaga Pendidik   |   21:00 . Sidak di PT Sata Tec, Wabup Bojonegoro Paksa Hentikan Sementara Operasional Pabrik   |   20:00 . DPRD Bojonegoro Panggil PT Sata Tec Kedua Kalinya   |   19:00 . Inovatif! MUI Bojonegoro Hadirkan Layanan “Halo MUI” Lewat WhatsApp   |   17:00 . Sinergi Pendidikan Dorong Kewirausahaan Sekolah, Menuju Bojonegoro-Tuban Mandiri dan Sejahtera   |   16:00 . Diduga Tipu 22 Guru di Bojonegoro, Komisi C Minta Pelaku Dinonaktifkan   |   15:00 . Puncak Haul ke 33 Mbah Yai Sholeh Dihadiri KH. Zulfa PBNU   |  
Sun, 15 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Faktor Penyebab Lunturnya Bahasa Daerah di Indonesia

blokbojonegoro.com | Saturday, 18 November 2017 20:00

Faktor Penyebab Lunturnya Bahasa Daerah di Indonesia

Penulis: Lisa Anggriani

Di zaman yang semakin berkembang, dunia seakan menawarkan kehidupan yang serba modern dan canggih. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat seakan terlena akan kehidupan mewah itu. Tidak dapatdipungkiri bahwa globalisasi membawa dampak positif dari segi ekonomi, politik dan kemudahan berinteraksi. Namun, disamping membawa pengaruh positif, globalisasi juga membawa dampak negatif terhadap penggunaan bahasa daerah yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia yang kaya akan budaya dan bahasa. Masuknya bahasa asing melalui media-media membuat bahasa daerah menjadi terpinggirkan.

Di era globalisasi sekarang ini bahasa daerah sudah mulai luntur dengan drastis.Contohnya penggunaan bahasa Jawa yang sudah jarang dipakai lagi. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang bahasa Jawa akan punah terkikis zaman. Salah satu penyebab punahnya bahasa daerah adalah bahasa nasional sendiri yaitu bahasa Indonesia, karena secara tidak langsung penutur bahasa daerah menjadi enggan mengajarkan bahasa daerah pada keturunannya.

Menurut penulis, lunturnya bahasa daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari lingkungan keluarga,penggunaan bahasa dalam pendidikan dan kurangnya minat generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah. Dalam lingkungan keluarga, orang tua cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari dengan keluarga dan anak-anaknya. Orang tua jarang mengajarkan bahasa daerah pada anak-anaknya, sehingga anakkurang fasih berbicara menggunakan bahasa daerah.

Di lingkungan sekolah pengggunaan bahasa daerah hampir tidak pernah diucapkan karena mayoritas pendidik menggunakan bahasa Indonesiadalam bertutur kata. Pada mata pelajaran bahasa daerah dikenal dengan istilah “Muatan Lokal” yang hanya diberikan pada anak SD sampai SMP. Sedangkan untuk tingkat SMU/MA/SMK pelajaran bahasa daerah sudah tidak diberikan.

Banyak generasi muda yang beranggapan bahwa bahasa daerah adalah bahasa kuno dan dianggap kampungan. Mereka lebih senang dan bangga menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang dianggap lebih maju danmodern. Beberapa bahkan tidak perduli dengan bahasa daerah dan enggan menggunakannya. Budaya dan nilai-nilai yang berlaku di anak muda sekarang ini telah mengeyampingkan bahasa daerah. Tidak ada lagi kesadaran bahwa bahasa daerah merupakan warisan budaya luhur yang harus dilestarikan.

Menggunakan bahasa Indonesia dan menguasai bahasa asing memang tidak ada salahnya karena tuntutan dunia kerja yang semakin berdaya saing global dan mengharuskan menguasai bahasa asing. Namun, bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabennya merupakan bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.

Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro

Tag : faktor, bahasa, daerah, luntur



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat