Ha...! Defisit BPJS Kesehatan Bojonegoro Capai Rp151 Miliar
blokbojonegoro.com | Wednesday, 29 November 2017 19:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bojonegoro mengalami defisit yang cukup tinggi. Hal itu dipegaruhi karena penerimaan dari peserta mandiri lebih rendah dibanding pengeluarannya. Sampai akhir Oktober kemarin klaim tarif mencapai 465 persen dibanding dengan iuran atau defisit sebesar Rp151.609.980.195.
Menurut data yang diterima blokBojonegoro.com dari BPJS khusus untuk Kaupaten Bojonegoro saja per akhir November kemarin jumlah iuran yang diterima sebesar Rp41.463.878.482 sedangkan biaya pelayanan kesehatan mencapai Rp193.073.858.677.
Kepala BPJS Kesehatan Bojonegoro, M Masrur Ridwan mengatakan, anggaran yang defisit disebabkan nilai klaim yang lebih tinggi dibandingkan dengan iuran premi. Salah satu hal yang mendorong di antaranya adanya perilaku masyarakat yang baru mendaftar BPJS Kesehatan ketika sudah menderita sakit. Selain itu peserta mandiri pemanfaatan biayanya lebih tinggi dibanding biaya premi.
"Kesadaran dari masyarakat untuk mendaftar sedini mungkin masih minim," ujarnya.
Masrur mencontohkan, untuk seorang yang terkena penyakit serius dan harus melakukan cuci darah satu minggu dua kali, satu kali cuci darah bisa menghabiskan biaya sampai Rp1 juta berarti satu bulan pengeluaran Rp8 juta sedangkan preminya hanya Rp25.500 untuk kelas tiga.
"Bisa dibayangkan sendiri untuk satu orang yang sakit ditunjang ratusan biaya orang," imbuhnya. [ifa/lis]
Ilustrasi: cdn.sindonews.com
Tag : bpjs, kesehatan, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini