15:00 . Merajut Harapan, Meraih Masa Depan   |   13:00 . Pasca Lebaran, Ratusan Warga Bojonegoro Ajukan Cerai   |   12:00 . Laka Karambol, Pemotor di Bojonegoro Meninggal Tergencet Truk Box   |   09:00 . Pemkab Bojonegoro Raih Peringkat Kategori Laporan LPPD Tingkat Nasional   |   15:00 . 1.543 Calon Jemaah Haji Bojonegoro Ikuti Manasik Haji   |   14:00 . Jelang Pilkada Bojonegoro, PKS Rapatkan Barisan   |   13:00 . Dramatis, Petugas Damkar Dihadang Anjing saat Hendak Evakuasi Jasad Majikan   |   12:00 . Inilah Pemenang Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024   |   11:00 . Ikrar Setia ke NKRI, Napi Teroris di Lapas Bojonegoro Dibebaskan Bersyarat   |   18:00 . HPN 2024, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance   |   13:00 . PJ Bupati Adriyanto Launching Program Paman Sehati   |   12:00 . Penambang Pasir di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Kare   |   09:00 . Berikut ini Nama Finalis Seleksi Duta Pemuda Pelopor Bojonegoro Tahun 2024   |   15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |  
Sat, 27 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Akankah Semua Perokok Terkena Kanker Paru? Dokter Menjawab

blokbojonegoro.com | Monday, 27 November 2017 07:00

Akankah Semua Perokok Terkena Kanker Paru? Dokter Menjawab

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Kanker paru merupakan penyakit kanker yang paling banyak terjadi. Tak hanya di Indonesia, kondisi tersebut juga berlaku di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada tahun 2015 terdapat hampir 1,7 juta orang yang didiagnosis mengidap kanker paru.

Studi Globocan pada tahun 2012 juga mencatat bahwa kanker paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Kemudian, penyakit yang sama menjadi penyebab kematian paling umum kedua akibat kanker pada wanita.

“Kalau ada 10 orang yang didiagnosis mengidap kanker paru, delapan orang meninggal pada tahun itu juga. Itulah kenapa kanker paru disebut kanker yang mematikan. Karena umumnya di seluruh dunia, kanker paru ketemunya sudah stadium lanjut jadi tidak bisa dilaksanakan terapi secara maksimal,” kata dr Elisna Syahruddin SpP(K) PhD di Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).

Elisna mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko penyebab kanker paru. Seseorang yang berumur lebih dari 40 tahun punya risiko yang lebih tinggi. Lalu, diperkirakan juga 40 orang per 100.000 penduduk berisiko terkena penyakit ini.

Namun, usia pengidap kanker paru semakin muda. Bahkan, kini sering ditemukan pengidap yang masih berusia 30-an tahun.

Menurut Elisna, selalu ada potensi tumbuhnya sel kanker paru di dalam tubuh manusia. Namun, hal itu bisa disembuhkan oleh tubuh dengan sendirinya. 

Setiap waktu, manusia menarik dan mengeluarkan nafas. Dalam momen tertentu terdapat mukosa atau selaput lendir di saluran pernafasan dari hidung hingga ke bronkus yang rusak. Kalau jumlahnya sedikit, tubuh masih bisa memperbaikinya. 

“Kalau ada yang slip, dia menjadi tidak normal, yaitu bibit-bibit kanker. Tapi tidak segampang itu menjadi kanker. Ada mekanisme tubuh sendiri untuk menghilangkan yang tidak normal tadi. Maka tidak semua orang terkena kanker,” kata Elisna.

Meski demikian, potensi tumbuhnya kanker paru meningkat bagi para perokok. Merokok bahkan menyumbangkan 80 persen risiko, dan pada perempuan pengidap kanker paru, 55 persen di antaranya merupakan perokok aktif.

Menurut Elisna, setiap hari perokok mengiritasi dengan intensitas tinggi yang menyebabkan perubahan jaringan dan sel di saluran pernafasan. Hal ini memicu terjadinya sel kanker paru.

Elisna menyebutkan, perokok salah mengartikan rendahnya kandungan nikotin (pada rokok).

Ketika melihat label tersebut, perokok cenderung merasa lebih aman dari penyakit dan mengonsumsi lebih banyak rokok. Nyatanya, nikotin hanya salah satu zat karsinogen yang memicu terjadinya kanker paru.

“Nikotin itu lebih dominan kepada adiksi atau kecanduannya. Semakin lemah kadar yang diberikan, orang yang ketagihan jadi cenderung merokok lebih banyak. Akibatnya iritasinya lebih banyak, dan risikonya lebih tinggi,” kata Elisna. 

Jika Anda memutuskan berhenti merokok setelah membaca berita ini, itu akan lebih baik. Namun, tidak ada jaminan Anda akan bebas dari kanker paru. Menurut Elisna, butuh waktu 15 tahun setelah berhenti merokok agar kondisi paru sama dengan orang yang tidak merokok.

“Bukan baru semingguan berhenti merokok risikonya turun. Selama 15 tahun enggak terjadi kanker, selamatlah. (Dia bisa) dianggap sama dengan orang yang tidak pernah merokok,” kata Elisna.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/11/25/174503523/

akankah-semua-perokok-terkena-kanker-paru-dokter-menjawab

Tag : Kanker, paru, rokok



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat