Defisit Tinggi, BPJS Kesehatan Wacanakan Cost Sharing
blokbojonegoro.com | Thursday, 30 November 2017 22:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Rencana Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Kesehatan yang tidak menanggung 8 penyakit katastropik membuat resah banyak orang. Kedelapan penyakit tersebut diantaranya jantung, kanker, stroke, leukimia, ginjal, talesemia, hipatitis, hemofilia.
Kepala BPJS Cabang Bojonegoro, M. Masrur Ridwan membeberkan, bahwa hal tersebut baru sebatas wacana. Sampai saat ini menurutnya, kedelapan penyakit katastropik tersebut masih dibiayai oleh BPJS. Pasalnya kedelapan penyakit itu membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
"Sampai saat ini hal itu belum dilakukan, semua biaya masih dibayar BPJS Kesehatan," terangnya.
Menurut Masrur, wacana cost sharing memang sudah pernah dibicarakan dengan dewan pusat, pasalnya kedelapan penyakit tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Biaya yang harus ditanggung BPJS Kesehatan untuk kedelapan penyakit itu mencapai Rp9 Triliun.
Hal tersebut pastinya yang mempengaruhi terjadi defisit yang cukup tinggi. Penerimaan dari peserta mandiri juga lebih tinggi pengeluarannya. Sampai akhir Oktober kemarin, klaim tarif mencapai 465% dibanding dengan iuran atau defisit sebesar Rp151 miliar lebih (Rp151.609.980.195).
Kabupaten Bojonegoro saja per akhir November kemarin, jumlah iuran yang diterima sebesar Rp41 miliar lebih (Rp41.463.878.482), sedangkan biaya pelayanan kesehatan mencapai Rp193 miliar (Rp193.073.858.677). [ifa/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini