18:00 . Farida Hidayati Gunakan Partai Lain untuk Pilbup, Ini Respon PKB Bojonegoro   |   17:00 . Panen Raya Bersama Petani, Setyo Wahono Sampaikan Solusi Masalah Pertanian di Bojonegoro   |   15:00 . Tak Setor Pajak, DJP Jatim Serahkan Mantan Kades di Bojonegoro ke Kejari   |   14:00 . Panen Raya, Petani Cabai di Bojonegoro Keluhkan Harga Anjlok Drastis   |   12:00 . Dosen Unugiri Beri Pendampingan Modul P5 Berbasis Etnomatematika Kearifan Lokal   |   10:00 . Hujan Mulai Turun, Harga Tembakau Mulai Menurun   |   08:00 . Berdayakan Ekonomi Warga Sekitar Wilayah Operasi, Omzet Program Ayam Petelur Binaan PEPC JTB Tembus Rp70 Juta Per Bulan   |   07:00 . Gandeng blokBojonegoro, Tim IT Matsagabo Gelar Diklat Jurnalistik   |   06:00 . Setyo Wahono Panen Raya Padi Bersama Petani, Sampaikan Solusi Atasi Masalah Pertanian   |   22:00 . Dosen UNUGIRI Bojonegoro Sukses Selenggarakan Pelatihan Teknologi Metaverse bagi Guru   |   20:00 . Lewat Budidaya Ikan Lele Warga Kepohbaru Bisa Bantu Warga Sekitar   |   19:00 . Saat BAB, Pria di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo   |   18:00 . Capai Produksi Kapasitas Penuh, PEPC JTB Siap Salurkan Gas Ke Industri di Jatim dan Jateng   |   16:00 . Dinahkodai Fauzan, PKB Bojonegoro Targetkan Dapat Suara 200 Ribu untuk Wahono-Nurul   |   14:00 . 19 Tahun Pertamina EP, Perkuat Ketahanan Energi Negeri   |  
Sat, 21 September 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Defisit Tinggi, BPJS Kesehatan Wacanakan Cost Sharing

blokbojonegoro.com | Thursday, 30 November 2017 22:00

Defisit Tinggi, BPJS Kesehatan Wacanakan Cost Sharing

Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com -
Rencana Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Kesehatan yang tidak menanggung 8 penyakit katastropik membuat resah banyak orang. Kedelapan penyakit tersebut diantaranya jantung, kanker, stroke, leukimia, ginjal, talesemia, hipatitis, hemofilia.

Kepala BPJS Cabang Bojonegoro, M. Masrur Ridwan membeberkan, bahwa hal tersebut baru sebatas wacana. Sampai saat ini menurutnya, kedelapan penyakit katastropik tersebut masih dibiayai oleh BPJS. Pasalnya kedelapan penyakit itu membutuhkan biaya yang cukup tinggi.

"Sampai saat ini hal itu belum dilakukan, semua biaya masih dibayar BPJS Kesehatan," terangnya.

Menurut Masrur, wacana cost sharing memang sudah pernah dibicarakan dengan dewan pusat, pasalnya kedelapan penyakit tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Biaya yang harus ditanggung BPJS Kesehatan untuk kedelapan penyakit itu mencapai Rp9 Triliun.

Hal tersebut pastinya yang mempengaruhi terjadi defisit yang cukup tinggi. Penerimaan dari peserta mandiri juga lebih tinggi pengeluarannya. Sampai akhir Oktober kemarin, klaim tarif mencapai 465% dibanding dengan iuran atau defisit sebesar Rp151 miliar lebih (Rp151.609.980.195).

Kabupaten Bojonegoro saja per akhir November kemarin, jumlah iuran yang diterima sebesar Rp41 miliar lebih (Rp41.463.878.482), sedangkan biaya pelayanan kesehatan mencapai Rp193 miliar  (Rp193.073.858.677). [ifa/mu]



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat