Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dibuat Lauk, Warga Sekar Berburu Entung Jati

blokbojonegoro.com | Saturday, 02 December 2017 10:00

Dibuat Lauk, Warga Sekar Berburu Entung Jati

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com -
Mendengar nama ulat atau bahasa masyarakat Bojonegoroan uler dan nanti akan menjadi entung (kepompong) bagi sebagian orang ada yang geli dan takut. Namun tidak demikian dengan Jumilah, warga Desa Deling, Kecamatan Sekar, dirinya malah ingin berburu entung.

"Entung itu enak dijadikan lauk pauk," ujar Jumilah kepada blokBojonegoro.com.

Ia menjelaskan, entung biasanya ada musiman atau saat  daun jati semi dan subur. Biasanya menurut dia, hampir setiap tahun ulat akan memakan daun jati, sehingga masyarakat setempat menyebut uler jati (ulat jati) dan entung jati (kepompong jati).

Untuk berburu entung lanjut Jumilah, butuh keberanian, sebab tidak semua orang berani memegang ulat ataupun kepompong. Sehingga, hal itu hanya dilakukan orang-orang yang gemar makan dengan lauk kepompong jati saja.

Untuk mencari entung sendiri biasanya berada di bawah pohon jati yang daunnya terlihat sudah dimakan ulat. Maka biasanya, sambung Jumilah, di bawah pohon tersebut dipastikan banyak terdapat entung.

Keberadaan entung sendiri di kawasan hutan Dusun Gendongan, Desa/Kematan Sekar, turut jalan Poros Utama Kecamatan (PUK) Gondang-Sekar.

Bahkan, menurutnya sebagian orang rela berburu ke hutan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Sebab, menurutnya daun jati yang dimakan ulat di sana sangat banyak.

Warga lain, Subandi menambahkan, jika entung memang banyak mengandung protein. Sehingga banyak warga sekitar yang suka lauk dengan entung.

"Banyak warga yang suka makan dengan lauk entung," beber Kang Bandi sapaan akrabnya. [top/ito]

Tag : entung, sekar, warga, ulat



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini