21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Catatan Dahlan Iskan (3)

Indonesia Emas, Siapa Tahu?

blokbojonegoro.com | Monday, 11 December 2017 08:00

Indonesia Emas, Siapa Tahu?

Oleh: Dahlan Iskan

Tolonglah saya. Bantu berikan pencerahan kepada saya: siapa yang pertama kali mencetuskan istilah 'Indonesia Emas 2045'? Kalau lembaga, lembaga yang mana? Kalau perorangan, siapa?

Saya sudah berusaha bertanya. Kesana kemari. Tapi gagal info. Sudah ke Google juga. Belum dapat jawaban memuaskan. Mungkin saya kurang gigih.

Ceritanya begini.


Bulan Agustus lalu istilah 'Indonesia Emas 2045' itu saya temukan di beberapa kampus.

Bulan itu saya sering diundang untuk jadi pembicara seminar.  Dengan topik 'Indonesia Emas 2045'. Di Universitas Airlangga. Di ITS. Di UIN Sunan Ampel. Juga saat diundang seminar yang diadakan BEM Universitas Indonesia.

Di tempat-tempat itu pun saya bertanya. Siapakah penggagas Indonesia Emas itu? Tidak menemukan jawabnya. Panitianya pun saya tanya: siapa pencetus istilah tersebut? Tidak tahu.

Saya sungguh kepo. Saya begitu ingin  mendapat penjelasan ini: Apa yang dimaksud Indonesia Emas 2045? Wujudnya seperti apa?  Cara mencapainya bagaimana? Programnya apa?

Tentu saya tahu ini: di tahun 2045 itu Indonesia berumur 100 tahun. Angka keramat. Hanya itu.

Adakah keinginan pencipta istilah tersebut Indonesia 'sudah' adil makmur di tahun itu? Atau 'baru' adil makmur 27 tahun lagi itu?
Kalau iya, tanda-tandanya apa? Gejalanya seperti apa? Yang utama: roadmap menuju adil makmur itu seperti apa?

Saya lebih kepo lagi setelah membandingkan dengan negara lain.

Terutama setelah mengetahui hasil kongres partai komunis Tiongkok ke-19 bulan Oktober 2017 lalu. Saat itu saya lagi di sana.

Salah satu hasil kongres itu mengejutkan saya: lima tahun lagi tidak boleh lagi ada orang miskin di Tiongkok. Tahun 2021 nanti kemiskinan sudah harus terhapus total. Lima tahun lagi.

Begitu jelas target itu. Begitu tegas batas waktu yang ditetapkan. Begitu konkrit  roadmap-nya.

Sebagai orang yang mengikuti dari jarak dekat apa yang dilakukan Tiongkok, saya yakin target menghapus kemiskinan itu pun akan tercapai.

Tiga puluh tahun lalu masih ada 800 juta orang miskin di Tiongkok. Saat itu Tiongkok masih lebih miskin dari Indonesia. Lalu diturunkan menjadi 600 juta. Turun lagi jadi 400 juta. Turun lagi tinggal 200 juta.

Saat ini orang miskin di Tiongkok tinggal 60 juta. Setiap lima tahun angka penurunannya begitu nyata. Siapa yang tidak percaya kalau target berikutnya juga akan tercapai. Tinggal yang 60 juta itulah yang akan diselesaikan dalam lima tahun ke depan.

Indonesia Emas 2045 masih 27 tahun lagi. Bukan lima tahun lagi. Mungkin karena masih lama dianggap tidak perlu road map. Toh kalau gagal yang menciptakan istilah itu tidak bisa dituntut. Mungkin di tahun 2045 itu dia sudah lama meninggal. (*)

Tag : dahlan iskan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat