Wisata Desa di Bojonegoro
Asidewi: SDM Pengelola Desa Wisata Perlu Peningkatan Kapasitas
blokbojonegoro.com | Friday, 15 December 2017 18:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Keberadaan desa wisata di Kabupaten Bojonegoro masih banyak yang harus dibenahi, agar menarik pengunjung. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahami karakteristik maupun potensi desa wisata yang dikelolanya.
Ketua Umum Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), Andi Yuwono saat menjadi salah satu dewan apresiasi desa wisata Bojonegoro 2017 yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), ia melihat langsung tujuh desa wisata yang menjadi unggulan Kota Ledre.
"Manajemen pengelolaan kuncinya harus paham unsur sapta pesona, sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas SDM," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.
Tujuh desa yang dikunjungi dewan juri dari Asidewi, Ubaya, konsultan CBT (community based tourism), Bappeda dan Disbudpar di antaranya Agrowisata Jambu Kristal Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Agrowisata salak, Desa Wedi, Kecamatan Kapas dan Agrowisata Salak, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas.
Serta Wisata Grogolan Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Desa wisata Semawot, Kecamatan Sukosewu, Bukit Tono, Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang dan Desa Wisata Krondonan, Kecamatan Gondang. "Sebenarnya wisata Bojonegoro lengkap, baik wisata alam, agro maupun yang lainnya," terang pria asal Blitar itu.
Ditambahkan, melalui apresiasi desa wisata ini mereka yang dinilai unggul akan diberikan reward sekaligus didampingi untuk dikembangkan dan bahkan layak dijual di Nasional bahkan Internasional.
"Kekurangan belum standar, pengelola harus memperhatikan 4A (Assebilitas, Amenitas, Atraksi dan Aselitas) perlu dikembangkan karena potensinya oke. Jangan sampai desa wisata hanya menjadi selfi saja, tapi ada yang ditonjolkan," pungkasnya. [zid/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini