10:00 . Mbah Yai Sholeh, Penulis Kitab yang Referensi Luar Negeri   |   08:00 . Wabup Nurul Ajak Jemaah Teladani Semangat Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Wujudkan Air Bersih Berkelanjutan, EMCL dan Fatayat NU Latih Warga Bojonegoro   |   16:00 . Semua Lokasi di Ponpes Attanwir Penuh Jemaah   |   15:00 . Berjubel di Pintu Utama Ponpes Attanwir   |   14:00 . Puluhan Ribu Jemaah Padati Haul Mbah Yai Sholeh   |   11:00 . Ratusan Alumni Ikuti Ijazah Kubro Kitab Karangan Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Kunjungi SMKN Margomulyo, Kadisdik Jatim Beri Motivasi Siswa dan Tenaga Pendidik   |   21:00 . Sidak di PT Sata Tec, Wabup Bojonegoro Paksa Hentikan Sementara Operasional Pabrik   |   20:00 . DPRD Bojonegoro Panggil PT Sata Tec Kedua Kalinya   |   19:00 . Inovatif! MUI Bojonegoro Hadirkan Layanan “Halo MUI” Lewat WhatsApp   |   17:00 . Sinergi Pendidikan Dorong Kewirausahaan Sekolah, Menuju Bojonegoro-Tuban Mandiri dan Sejahtera   |   16:00 . Diduga Tipu 22 Guru di Bojonegoro, Komisi C Minta Pelaku Dinonaktifkan   |   15:00 . Puncak Haul ke 33 Mbah Yai Sholeh Dihadiri KH. Zulfa PBNU   |   14:00 . Komisi C Endus Sindikat Dugaan Pungli PPPK di Disdik Bojonegoro   |  
Sun, 15 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Akan Temui Mentan, Petani Kanor Tolak Impor Beras

blokbojonegoro.com | Monday, 22 January 2018 09:00

Akan Temui Mentan, Petani Kanor Tolak Impor Beras

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Kelompok Tani 'RINDANG' Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, berencana bertemu Mentri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan di Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Senin (22/1/2018).

Kelompok tani yang berisi sekitar 10 orang tersebut, akan menyampaikan keluh kesah terhadap rencana pemerintah mengimpor beras dari luar negeri. Karena akan berdampak terhadap harga gabah maupun beras yang semakin menurun di kalangan para petani.

"Padahal belum mengimpor beras dari luar tetapi harga gabah maupun beras sudah mulai turun," ungkap salah satu petani, Kamdani.

Kamdani menjelaskan, harga gabah di kalangan petani mulai turun, yang semula Rp5.700 sekarang ini sudah turun sekitar Rp5.000-Rp5.100. Begitu halnya dengan harga beras, yang semula Rp9.500 sekarang menjadi Rp9.000.

"Pemerintah seharusnya tidak melihat kalangan atas saja, melainkan juga melihat kalangan petani yang semakin tercekik dengan keputusan tersebut," terang petani lainnya, Kastubi.

Selain itu, iya juga merasa bingung dengan harga beras di tingkat para penjual. Pasalnya, para petani merasa dipermainkan, karena dari petani sendiri beras dijual dengan harga Rp9.000, sedangkan di tingkat pedagang isu yang beredar mencapai Rp11.000 sampai Rp12.000.

"Pemerintah harus benar-benar melihat derita para petani, apalagi petani yang berada di bantaran sungai bengawan solo yang tidak setiap tahun bisa panen normal," pungkasnya kepada blokbojonegoro.com. [din/mu]

Tag : petani, mentan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat