21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sering Sepemikiran dengan Teman, Ternyata Ini Alasannya

blokbojonegoro.com | Monday, 05 February 2018 07:00

Sering Sepemikiran dengan Teman, Ternyata Ini Alasannya

Reporter: - 

blokBojonegoro.com - Pernahkah Anda merasa sepemikiran dengan teman dekat Anda? Bahkan saat merespon sesuatu, Anda dan teman sering melakukan hal yang sama.

Jika Anda merasakan hal tersebut, maka Anda tak sendiri. Hampir semua orang mengalami hal yang sama.

Sama penasarannya dengan Anda, para peneliti dari University of California menyelidiki fenomena ini. Carolyn Parkinson dan koleganya kemudian menemukan bahwa teman dekat mempunyai pola aktivitas otak spontan yang mirip saat diberi rangsangan.

"Respon saraf terhadap rangsangan seperti video dapat memberi kita jendela ke dalam proses pemikiran spontan dan tidak terbatas yang berkembang," ungkap Parkinson dikutip dari Live Science, Rabu (31/01/2018).

"Hasil kami menunjukkan bahwa teman memproses dunia di sekitar mereka dengan cara yang sangat mirip," sambung Parkinson yang juga merupakan asisten profesor psikologi di University of California, Los Angeles itu.

Untuk mendapatkan temuannya tersebut, Parkinson dan koleganya merekrut 279 siswa pascasarjana. Para peserta kemudian diminta untuk melakukan survei online mengenai ikatan sosial mereka satu sama lain.

Setiap siswa diberi daftar siswa lain dan diminta untuk menunjukkan teman sekelas mana yang berteman dengan mereka di luar kelas.

Hasil survei ini memungkinkan para peneliyi untuk memetakan jaringan sosial di kelas pascasarjana tersebut. Dengan kata lain, para peneliti bisa mengetahui manakah yang berteman.

Selanjutnya, 42 siswa direkrut untuk mengikuti eksperimen dengan menggunakan functional MRI (fMRI). Para peneliti memantau aktivitas otak para peserta saat menonton 14 video berdurasi 90 detik hingga 5 menit yang tidak biasa.

Video tersebut mewakili spektrum genre dan emosi, termasuk adegan pertandingan sepakbola, pandangan astronot tentang bumi, pertunjukan politik "Crossfire" dan sebuah film dokumenter tentang bayi kukang.

Ketika para peneliti memnadingkan aktivitas otak para peserta, mereka menemukan bahwa teman dekat menunjukkan reaksi yang sangat mirip di daerah otak yang terkait dengan emosi, perhatian, dan penalaran tingkat tinggi.

Bahkan, ketika para peneliti membandingkan hasilnya pada beberapa faktor kesamaan lain seperti usia; gender; dan etnis, pertemanan terbukti merupakan indikator untuk menunjukkan aktivitas saraf yang mirip.

Selain itu, tim ini juga menemukan bahwa perbedaan tanggapan fMRI dapat digunakan untuk memprediksi seberapa jarak sosial antara dua peserta.

"Kita adalah spesies sosial dan hidup kita terhubung dengan orang lain," tulis Thalia Wheatly, penulis senior penelitian ini.

"Jika ingin memahami bagaimana otak manusia bekerja, maka kita perlu memahami bagaimana otak bekerja dalam kombinasi, bagaimana pikiran terbentuk satu sama lain," imbuh profesor psikologi dan ilmu otak di Dartmouth, Amerika Serikat ini.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2018/02/03/113000223/

sering-sepemikiran-dengan-teman-ternyata-ini-alasannya

Tag : Teman, pemikiran



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat