19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Sat, 23 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Blok Buku

Surat Cinta untuk Kisha

blokbojonegoro.com | Sunday, 04 March 2018 06:00

Surat Cinta untuk Kisha

Oleh: Yuzita Nurfitriani*

Novel yang berjudul Surat Cinta untuk Kisha, mengisahkan tentang perjalanan hidup Ramu memedamkan cinta masa kecil. Cinta masa kecilnya tak usang oleh waktu, meski waktu berjalan puluhan tahun. Bintang Berkisah mengisahkan kehidupan Ramu penuh liku, penuh lara dan mengaduk-aduk perasaan pembaca.

Di awal ceritera, Bintang Berkisah menggambarkan masa kecil Ramu dengan Kisha, teman masa kecilnya. Lahir dan tumbuh di Sammoa. Itulah Ramu. Yang memiliki lima saudara. Dia adalah anak ketiga. Dua kakaknya perempuan dan dua adik laki-laki. Secara tidak langsung, Ramu adalah anak pertama laki-laki di keluarganya. Tak heran jika ayah Ramu sangat memperhatikannya. Bukan semata-mata karena Ramu adalah anak lelaki yang pertama. Namun itu juga berkat prestasi gemilang yang selalu diraih oleh Ramu. Sehingga ayah Ramu sangat membangga-banggakannya. Ramu memiliki perawakan yang kurus, hitam, dan berkacamata. Mungkin pandangan kalian penampilan Ramu kurang menarik. Tetapi Ramu tak pernah mempersalahkan semua itu. Asalkan dia mempunyai kelebihan tersendiri dalam hidupnya, yaitu dengan prestasinya.

Sekitar usia Ramu menginjak delapan tahun, ia mendapatkan teman sepermainan baru. Tak lain adalah Kisha. Dia pindahan dari kota. Memiliki wajah yang cantik, berkulit putih bersih, matanya yang coklat, membuat Ramu tak lelah untuk mengaguminya. Namun apa di kata, Ramu hanyalah anak yang baru berusia delapan tahun. Tak mungkin rasanya jika ia menyatakan cinta kepada Kisha si gadis kecil itu. Lagi pula Ramu tidak memiliki keberanian akan hal-hal semacam itu.
        
Mereka berdua semakin hari semakin akrab. Selalu bermain dan belajar bersama. Entah itu di rumah Ramu ataupun di rumah Kisha. Tak jarang saat di rumah Kisha, Ramu disuguhi aneka macam kue kering yang belum pernah ia makan sebelumnya. Keluarga Kisha termasuk orang kaya. Hal ini dapat dilihat dari bangunan rumahnya yang cukup besar. Kisha mempunyai ibu yang sangat sabar. Berbeda sekali dengan Ramu yang memiliki ibu cerewet, suka marah-marah, dan tak jarang Ramu mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya. Beda dengan Kisha, ia selalu dimanja. Entah karena dia itu anak satu-satunya atau bagaimana. Yang pasti, ibu Kisha sangat sabar. Hal ini terbukti saat ibunya membimbing Kisha belajar menulis. Alhasil tulisan Kisha sangat bagus. Dibandingkan dengan tulisan Ramu tidak ada apa-apanya.

Tempat bermain yang sering mereka kunjungi di Sammoa adalah pantai dan perbukitan. Terkadang mereka ke sana disaat hari sudah mulai senja. Menghabiskan waktu bersama. Pernah juga mereka bersama teman-teman yang lainnya bermain seolah-olah pengantin yang sedang menggelar resepsi. Ramu sebagai pengantin lelaki dan Kisha adalah pengantin perempuannya. Dalam hati Ramu sangat senang dan ia berdoa bahwa suatu saat semoga permainan itu menjadi nyata. Lambat laun mereka beranjak ke bangku sekolah menengah. Saat kelas tujuh, bukan suatu kebetulan mereka satu kelas. Namun sudah menjadi sebuah takdir dari-Nya.

Tak bosan-bosannya mereka selalu tertawa riang saat bersama. Saling menjahili satu sama lain secara bergantian. Suatu ketika saat mereka berdua di suatu tempat mereka bermain, Kisha menanyakan tentang seorang teman lelaki satu sekolah mereka. Tentu hal ini membuat Ramu kaget, jengkel, sekaligus cemburu. Tetapi Ramu berhasil memasang wajah yang biasa saja di depan Kisha agar ia tak curiga.

Kisha menceritakan semuanya tentang teman lelaki itu. Lelaki itu adalah anak baru di sekolahnya. Memiliki paras yang ganteng, putih, dan kaya. Namun sayang dia sombong dan angkuh, itulah kata Ramu menurut penilaian pribadinya. Ia mengatakan itu bukan karena dia cemburu kepadanya, melainkan memang itu kenyataannya. Kisha mendapatkan sepucuk surat cinta dari teman lelakinya tersebut. Isi surat tersebut juga menyatakan bahwa ia ingin menjadi kekasih Kisha. Tetapi Kisha bingung, karena saat di sekolah jarang sekali ia dan Kisha mengobrol.

Mengapa secepat itu ia ingin menjadi kekasih Kisha? Namun Kisha juga menyimpan rasa yang sama. Beberapa hari kemudian Kisha meminta tolong kepada Ramu untuk mengirimkan surat balasannya itu ke rumah teman lelakinya itu. Sempat Ramu menolak karena pada saat itu mendung sangat gelap lengkap dengan suara petir yang menggelegar. Karena Ramu tak tega melihat Kisha memohon-mohon kepadanya, maka dengan berat hati Ramu siap mengantarkan surat itu.

Di tengah perjalanan hujan turun mengguyur Ramu. Ramu terjatuh saat mengayuh sepedanya di jalan yang licin karena hujan. Lututnya berdarah, ia menangis. Air matanya keluar karena ia merasakan sakit. Sakit pada lututnya tak seberapa, namun yang lebih parah adalah luka pada hatinya. Ia rela berkorban demi Kisha. Sesampainya di rumah teman lelakinya itu, dibukalah surat itu olehnya. Ia tersenyum. Tanpa harus bertanya, Ramu tentu tahu apa isi surat itu.

Hari-hari berpacaran antara Kisha dengan Andika. Kemana-mana Ramu pasti menemani mereka berdua berpacaran. Entah itu ke perpustakaan atau ke kantin. Pernah suatu ketika mereka bertiga pergi ke mall diantarkan ayah Andika. Ayah Andika terlihat suka dengan Kisha. Tentu saja, keluarga mereka sama-sama berasal dari keluarga kaya. Suka duka dalam berpacaran dengan Andika telah diceritakan semuanya oleh Kisha kepada Ramu. Tiga bulan hubungan antara Kisha dengan Andika pun berakhir. Kisha menangis.
 
Ramu akan pindah rumah. Dan tentu, ia juga pindah sekolah. Kisha sangat sedih. Berkali-kali Kisha menghentikan keinginan Ramu untuk pindah. Namun apa dikata, itu sudah tekad bulat ayahnya untuk pindah. Hal ini karena masalah utang yang tak terlunasi. Ayah Ramu mengutang rentenir dan tak bisa melunasinya. Terpaksa rumahnya harus dijual. Dan merantau ke pulau seberang untuk melanjutkan hidup baru. Keluarga mereka menumpang di rumah paman Ramu.

Paman Ramu memiliki dua anak. Anak pertama laki-laki dan yang kedua adalah perempuan. Namanya Cika. Cika selalu bersikap jahil kepada Ramu. Jahil yang terlalu berlebihan, dan membuat Ramu sangat jengkel kepadanya. Suatu ketika saat Ramu lupa mengembalikan buku pelajaran yang dipinjamnya dari Cika. Ramu menemukan sebuah tulisan namanya dan Cika dalam gambar love. Ramu terkaget, jika benar Cika suka kepadanya, mengapa ia justru bersikap menyebalkan kepada Ramu. Saat mengembalikan buku itu, Ramu memberanikan diri untek menanyakan hal itu. Tetapi Cika menjawab bahwa itu tidak penting. Justru Ramu malah mendapatkan omelan dari Cika.

Setiap hari Ramu tak pernah lupa akan seorang dambaan hatinya selama ini, Kisha. Meskipun telah lama mereka berdua tak pernah berjumpa, tetapi itu bukan sebuah halangan bagi Ramu untuk tidak memikirkan Kisha. Sekarang Ramu sudah SMA. Ramu meraih prestasi yang sangat membanggakan. Bahkan ia adalah aset bagi sekolahannya tersebut. Menjadi juara olimpiade Fisika di dalam ataupun luar kota. Penampilannya sekarang juga berubah. Itu karena keinginan kuat dari seorang ayahnya. Melatih Ramu untuk berenang hingga hasilnya benar-benar terlihat. Tak rugi selama berbulan-bulan Ramu melakukan latihan fisik. Tubuh Ramu sekarang menjadi lebih berisi dan tinggi. Ia juga dipaksa operasi mata oleh ayahnya karena agar Ramu memiliki seorang pacar. Ayahnya heran, tak pernah sekalipun ia membawa seorang perempuan ke rumahnya. Namun Ramu tak pernah berpikir sejauh itu.

Saat Ramu melanjutkan kuliahnya di Jurusan Teknik. Ia masih belum mempunyai pacar. Karena ia masih tak bisa berpaling dari Kisha. Kisha selalu membuatnya berangan bahwa tidak ada gadis lain secantik Kisha. Namun berbeda pada hari itu, saat di kampus ia melihat seorang perempuan yang parasnya manis menurutnya. Arman, teman akrab Ramu lalu mengajak berkenalan dengan gadis itu. Sebenarnya Arman sudah mengenal gadis itu. Namanya adalah Rossa. Semakin hari kedekatan antara Ramu dengan Rossa semakin terasa.

Rossa pernah membawa Ramu ke rumahnya dan memperkenalkan kepada kedua orang tuanya. Tak lama kemudian Ramu juga memperkenalkan Rossa kepada kedua orangtuanya. Ibu Ramu menyetujui hubungan mereka berdua, ingin Ramu membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Namun saat enam bulan telah dilalui dengan manis. Rossa justru akhir-akhir ini banyak alasan jika ingin diajak bertemu Ramu. Ramu curiga. Setelah berkali-kali Ramu membujuk Rosaa untuk berbicara empat mata, akhirnya mereka bertemu. Dan Rossa ingin hubungan mereka berakhir. Ramu menyetujui. Mereka putus secara baik-baik. Namun setelah kejadian itu, untuk sekedar menyapa pun Ramu tak berani. Ia hanya berani mengawasi Rossa dari kejauhan. Hati Ramu hancur untuk kedua kalinya. Ketika ia tahu Rossa di jemput oleh seorang lelaki dengan mobil mewahnya. Dan mereka bercanda tawa.

Hancurnya hati Ramu yang pertama adalah ketika ia tahu bahwa Kisha tidak mencintain, tetapi justru mencintai anak pindahan yang bernama Andika itu. Ramu sungguh tak ingin merasakan jatuh cinta lagi. Ia trauma. Hari-hari ia jalani dengan kejenuhan. Lalu ia bisa kembali semangat seperti biasanya lagi setelah berbulan-bulan. Ia kembali fokus terhadap kuliahnya. Namun ada masalah yang menerpa keluarganya. Ayahnya menjual bahan pokok pabrik secara illegal, hingga ia dipecat dari pabrik tersebut. Kini ayahnya tak lagi bekerja. Masalah keuangan menhampiri keluarga Ramu.

Ayah Ramu setiap hari selalu marah dan mudah emosi. Hingga pada akhirnya ayah Ramu pergi dari rumah setelah bertengkar hebat dengan ibu Ramu. Karena menyeberang jalan ayah Ramu tak melihat kanan kori, sehingga itu membuat ia tertabrak mobil dan setelah dirawat di rumah sakit akgirnya meninggal. Keluarga Ramu benar-benar belum siap atas kepergian kepala keluarga. Namun apa hendak di kata, itu semua sudah diatur oleh-Nya. Terpaksa Ramu harus putus kuliah demi menjadi tulang punggung keluarganya.
 
Beberapa tahun kemudian Ramu menikah dengan Sofia. Yaitu sepupu dari teman kerjanya di penerbitan buku. Ibu Ramu menyetujui bahkan sangat menyukai Sofia. Sampai akhirnya mereka mempunyai seorang anak bernama Raihan. Ibu Ramu sangat menyayangi cucunya itu. Meskipun ia juga memiliki cucu-cucu dari dua anak perempuan yang menjadi kakak dari Ramu. Namun kasih sayang Ibu Ramu tak sebesar kasih sayang yamg ia berikan kepada Raihan.

Bertambahnya usia Ibu Ramu, ia menjadi sakit-sakitan. Ia selalu menolak jika akan dirawat ke rumah sakit. Obatnya tidak pernah diminum tanpa sepengetahuan Ramu ataupun Sofia. Dan saat kondisi Ibu Ramu semakin parah, baru dilarikan ke rumah sakit. Saudara-saudara Ramu bergantian untuk menjaga ibunya. Namun nahas, akhirnya ibu Ramu menyusul ayahnya. Ramu sangat terpukul atas kepergian ibunya. Menurutnya, kehilangan seorang ibu sungguh menyakitkan dibanding kehilangan seorang ayah.

Dua tahun berlalu. Raihan pun menyusul neneknya. Raihan meninggal dikarenakan terkena penyakit DBD. Sofia lalai dalam mengurus anaknya. Sudah empat hari Raihan demam, namun ia tidak mengatakan itu kepada Ramu. Ramu sangat marah dan mendiamkan Sofia selama berbulan-bulan. Sampai tiba pada suatu hari, Sofia memutuskan untuk menetap di rumah orang tuanya selama satu bulan untuk menenangkan diri. Ia meminta kepada Ramu untuk mempertimbangkan keputusannya. Yaitu ingin melanjutkan pernikahannya atau menceraikannya. Satu bulan telah berlalu, akhirnya Ramu menemui Sofia ke rumahnya. Ramu memutuskan untuk menceraikan Sofia dengan talak satu. Siapa tahu suatu saat nanti ia ditakdirkan kembali dengan Sofia lagi.

Hari-hari Ramu semakin gelap. Tidak ada yang membuatnya ia bersemangat untuk melanjutkan hari esok. Sempat ia putus asa untuk menjalani hidup. Namun ketika ia membaca-baca koran. Ia menemukan sebuah lowongan kerja, yakni sebagai relawan di Palestina. Saat peperangan terjadi, memang dibutuhkan cukup banyak relawan medis di sana. Banyak korban berjatuhan. Mulai dari anak-anak hingga yang sudah tua renta.

Akhirnya setelah melalui seleksi yang sangat ketat, Ramu berhasil menjadi relawan di Gaza. Ia mengabdi di sana sekitar satu tahun. Ia juga mempunyai banyak teman yang akrab dengannya. Suatu sore ia berjalan-jalan di bukit. Dibalik bukit itu ia melihat ada kebun yang dipenuhi pohon zaitun dan banyak semak belukar karena kebun tersebut tak pernah diurus pemiliknya setelah kebun itu di rampas kepemilikannya. Dan ada beberapa penjaga dari Israel disana. Saat Ramu hendak kembali ke kampnya karena jam malam akan segera tiba, yaitu pukul enam sore. Namun penjaga itu melihat Ramu. Akhirnya Ramu dibawa disuatu tempat dan disiksa habis-habisan.

Sekitar satu minggu Ramu disiksa. Teman-teman Ramu telah mengira bahwa Ramu telah meninggal karena sekian lama tak kembali ke kamp. Namun Ramu berhasil kembali ke kamp dengan kondisi tubuh yamg cukup mengenaskan. Tapi ia masih bersyukur karena Tuhan telah menyelamatkannya. Akhirnya Ramu memutuskan untuk kembali ke tanah air. Ia mengganti identitas dirinya. Keluarganya Ramu tidak tahu sama sekali dimana keberadaan Ramu saat ini. Yang ia beri tahu hanyalah adiknya, Johan. Johan telah disumpah oleh Ramu untuk tidak membocorkan hal itu. Ramu memulai karirnya dari nol. Ia membuka usaha penerbitan dan percetakan. Dua tahun usahanya maju, tapi tidak terlalu pesat.

Suatu ketika, ia ditelepon teman akrabnya saat di Gaza. Yaitu Rajaa, orang India. Rajaa telah kembali ke India lagi. Dan ia memberikan kepercayaan salah satu perusahaannya yang ada di Indonesia kepada Ramu. Ramu senang menerimanya. Dua tahun berjalan, usaha yang diajalnkan Ramu sangat maju. Ia sangat sukses saat ini. Sampai-sampai ia membangun panti asuhan yang lahannya empat hektar. Ia tak menyangka kini bisa sukses seperti itu. Namun ia menggerutu ketika mengurus data-data yang dibutuhkan ketika mengurus panti asuhan. Para pegawai tak sungkan untuk menarik rupiah dari Ramu. Padahal tak seharusnya ada penarikan dana pada urusan semacam itu. Urusannya pun terlalu berbelit-belit. Ramu tidak mempermasalahkan uang, tetapi ia hanya merasa bahwa sungguh tega oknum-oknum tersebut juga menarik rupiah pada masyarakat kecil sekali pun.

Entah mengapa Ramu kini berpikir bahwa ia gabung dengan kelompok teroris. Ia berpikir bahwa tindakannya itu benar. Yaitu membunuh dua ratusan orang di sebuah restoran. Saat itu adalah acara ulang tahun dari salah satu pejabat. Dan yang hadir pun tentu pejabat-pejabat juga. Saat itulah Ramu dan temannya menanam bom disana. Bom itu berhasil meledak. Hingga menewaskan orang-orang yang bersikap seperti tikus yang tak pernah kenyang itu. Ia sering berpindah-pindah tempat tinggal karena ia lari dari kejaran polisi. Hingga suatu ketika ia sadar, bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah ego. Sebaiknya biarlah Tuhan yang mengadili mereka. Bukan seorang hamba sepertinya.

Ia menyerahkan dirinya kepada polisi. Dan ia mendapatkan hukuman mati. Ia ikhlas menjalani semua itu. Mungkin ini takdir yang harus ia jalani untuk segera bertemu dengan-Nya. Enam hari sebelum ia dieksekusi. Ia masih sempat menulis surat untuk Kisha. Entah Kisha membaca suratnya atau tidak, yang penting ia masih selalu menulis surat dan menyayangi Kisha selalu. Ramu tau Kisha sudah memiliki duu anak. Dan alhamdulillah Kisha menjadi muallaf ketika ia menikah dengan Hasyim. Ramu selalu mendoakan agar Keluarga Kisha bahagia selamanya. Tapi sayang, salah satu dari anak Kisha menderita penyakit jantung. Sungguh Ramu sangat sedih mengetahui semua itu. Sebelum Ramu menyerahkan dirinya ke polisi, ia sudah melarat tidak memiliki apapun. Segala harta bendanya telah dipindah tangankan kepada saudara-saudaranya dan orang-orang yang Ramu percaya. Dan uangnya satu miliar telah ia berikan kepada Kisha untuk pengobatan anaknya yang terkena penyakit jantung. Dan ketika Kisha menerima suratnya yang terakhir, mungkin Ramu sudah berada di liang lahat. Ramu meminta maaf kepada Kisha atas semua kekhilafannya. Dan selalu berdoa agar Kisha selalu bahagia bersama keluarganya. Ramu berpesan untuk menjaga diri baik-baik, jaga kesehatan, selalu ingat dan taat kepada-Nya. Segala sesuatu adalah milik-Nya dan hanya kepada-Nya kita kembali.

Kelebihan yang terdapat pada novel ini adalah ada serangkai paragraf  yang terletak di pojok halaman, yang dibingkai indah. Hal tersebut mungkin bertujuan agar si pembaca tidak merasa bosan saat membacanya. Juga memiliki sampul yang menarik, yaitu ada sebuah gambar amplop-amplop surat berwarna putih yang di tali pita merah. Dan ceritanya cukup membuat pembaca tak menyangka-nyangka karena kebanyakan novel-novel yang lain mudah ditebak apa kelanjutan dari ceritanya. Hal itu membuat pembaca memiliki rasa ketertarikan tersendiri.

Sementara, terdapat beberapa kata yang tergabung tanpa spasi. Hal ini tentu menyulitkan pembaca dan membuat mata lelah untuk berkonsentrasi secara maksimal.

*Mahasiswa Kampus Ungu, STIKes Icsada Bojonegoro dan Calon Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Angkatan 5.


Judul   : Surat Cinta untuk Kisha
Penulis : Bintang Berkisah
Penerbit: Diva Press
 

Tag : surat, cinta



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat