12:00 . Bupati Bojonegoro Lantik 79 Kepala Sekolah dan 105 Pejabat Fungsional   |   06:00 . Bukan Hanya Kurban, Pekerja Lapangan Minyak Banyu Urip Kerja Bakti Sebar Daging Bersama Warga   |   08:00 . Ngaku Dibegal di Trucuk dan Buat Laporan Palsu, Ternyata Motor Digadaikan   |   21:00 . Doorprize Saat Takbir Keliling di TPQ Musala Annur Sarangan   |   20:00 . Takbir Keliling di TPQ Musala Annur Sarangan Berhadiah Kambing   |   13:00 . Dugaan Pungli PPPK Disdik Bojonegoro, Total Capai Rp400 Juta   |   12:00 . Gramedia Resmi Hadir di Bojonegoro, Tawarkan Banyak Promo hingga Diskon 70 Persen   |   08:00 . Dugaan Pungli Rp380 Juta di RSUD Bojonegoro, Inspektorat: Masuk Pidana Umum   |   06:00 . Dari IRT, Konsisten Membatik hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar   |   14:00 . Bau Tembakau PT Sata Tec Menyengat, Belajar Siswa PAUD dan TK Ngungsi di Balai Desa   |   12:00 . Sidak PT Sata Tec, Pimpinan DPRD Bojonegoro Mual-mual: Sangat Ironi Jika Izinnya Keluar   |   09:00 . Sambut Momen Haji 2025, JSIT Daerah Bojonegoro Wilayah Timur Sukses Gelar Manasik Haji Sinergi dengan 4 Lembaga   |   22:00 . Polisi Mulai Selidiki Dugaan Pungli Rp380 Juta di RSUD Bojonegoro   |   19:00 . Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Segera Digelar: Pamerkan Batik Tradisional hingga Modern   |   15:00 . Koramil Kepohbaru Bojonegoro Gelar Donor Darah, Wujud Kepedulian terhadap Kesehatan Masyarakat   |  
Sun, 08 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Aksi 10 Tahun Kepemimpinan Suyoto

Bupati Enggan Bertemu, Gagal Beri Rapor Merah

blokbojonegoro.com | Monday, 12 March 2018 13:00

Bupati Enggan Bertemu, Gagal Beri Rapor Merah

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Aksi pemberian rapor merah kepada Bupati Bojonegoro, Suyoto, yang dilakukan oleh Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) gagal. Sekitar seratusan mahasiswa tersebut harus rela balik badan lantaran tidak bertemu bupati yang menjabat dua periode tersebut.

Sehingga mereka merasa kecewa. Pasalnya mereka menganggap Kabupaten Bojonegoro yang konon menjadi salah satu contoh pemerintahan terbuka dunia kepada rakyatnya, tidak sesuai dengan realita yang ada.

"Padahal Bojonegoro masuk dalam OGP. Tetapi selama 10 tahun kepemimpinannya kita tidak pernah satu kalipun ditemui saat menggelar aksi," terang koordinator lapangan, Arif Dwi Setiawan.

Selain itu, para mahasiswa juga kembali menyampaikan isi rapor merah ketika berada di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, yang sebelumya juga dibacakan di tugu Adipura, yang berisi 10 tuntutan yang seharusnya dapat diselesaikan ketika period Kang Yoto menjabat.

Untuk rapor tersebut berisi tentang mutasi jabatan yang tidak sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2016, program pembangunan infrastruktur jalan yang kurang tepat, adanya pembangunan jembatan yang tidak sesuai dengan perencanaan/target waktu (jembatan Trucuk), pembangunan gedung olahraga (GOR) yang dinilai tidak produktif atau tepat guna.

Serta, belum maksimalnya fungsi embung di desa, telatnya distribusi pupuk yang dinilai menghambat perkembangan pertanian di Bojonegoro, belum adanya upaya-upaya yang efektif untuk menangani bencana banjir tahunan, masih tingginya tingkat pengangguran di Bojonegoro hingga menembus angka 23.329 jiwa pada 2017, juga adanya 12.000 jiwa masyarakat Bojonegoro yang diberi pelatihan namun tidak ada tindaklanjut setelah pelatihan.

"Banyak pelatihan tetapi tidak ada tindaklanjutnya dan itu percuma saja lantaran para masyarakat kembali menganggur lagi," lanjut mahasiswa saat orasi.

Selain itu, terkait pembangunan infrastruktur pendidikan yang belum merata, pelayanan BPJS yang belum maksimal (adanya perbedaan pelayanan antara menggunakan BPJS dengan reguler) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum mampu untuk produktif dan hanya menghasilkan PAD yang kecil.

oleh karena itu, sebenarnya mereka sangat ingin bertemu dengan Bupati Bojonegoro yang rencana hanya sampai besok tinggal di rumah dinasnya untuk memberikan rapor merah. Serta ingin berdialog langsung dan berdiskusi dengan Kang Yoto, untuk menjelaskan tentang beberapa isi rapor itu.

"Kita ingin tahu tindaklanjut dari tuntutan kami tersebut kedepannya seperti apa," tutup Arif Dwi Setiawan sebelum meninggalkan gerbang Pemkab Bojonegoro. [din/mu]

Tag : pmii, aksi, aksi pmii, suyoto



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat