21:00 . Inilah 15 Finalis Kange-Yune 2025   |   20:00 . Wakil Bupati Bojonegoro Berikan Santunan Korban Kecelakaan di Tawangmangu   |   19:00 . Puluhan Pelari Turut Bojonegoro Running Home Ajak Masyarakat Bergerak Menuju Indonesia Sehat   |   18:00 . Serius di Sesi Wawancara Kange-Yune   |   15:00 . Seleksi Tahap 2, Dipilih 15 Pasang Kange-Yune   |   14:00 . 104 Desainer Muda Berebut Maju ke Grand Final   |   12:00 . Seleksi Tahap 2 Kange-Yune dan Desainer Muda   |   08:00 . Inilah Juri Seleksi Tahap 2 Kange-Yune Bojonegoro   |   21:00 . Suasana Rumah Duka Warga Bojonegoro yang Terlibat Laka Maut di Tawangmangu   |   20:00 . Medayoh ke Perpustakaan   |   19:00 . 6 Ambulans Dinkes Bojonegoro Jemput Jenazah Korban Laka di Tawangmangu   |   19:00 . 3 dari 5 Korban Meninggal Laka Maut Tawangmangu Masih Keluarga   |   16:00 . Identitas Warga Bojonegoro Alami Laka Maut di Tawangmangu   |   15:00 . Rombongan Warga Bojonegoro Kecelakaan di Tawangmangu: 12 Luka-Luka, 5 Meninggal   |   08:00 . Lewat Kerajinan Flanel, dari Guru Paud ke Pasar Internasional Berkat Penjualan Digital   |  
Mon, 19 May 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ketika Anak Curi Uang dari Dompet Orangtuanya...

blokbojonegoro.com | Wednesday, 28 March 2018 07:00

Ketika Anak Curi Uang dari Dompet Orangtuanya...

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Mungkin tak banyak orangtua yang mengalami pengalaman ini. Namun hal tersebut bukan berarti tak pernah terjadi bukan?

Entah karena alasan apa, si kecil berani mengambil uang dari dompet kita. Menyedihkan tentu, tapi ada baiknya kita memperhatikan masukan dari Robin Altman, yang dikutip dalam artikel di laman babycenter.com. 

Altman adalah seorang Psikiater anak, yang juga penulis buku Shrink Rap: An Irreverent Take on Child Psychiatry.
Dalam artikel tersebut, Altman menyarankan orangtua untuk memastikan dengan jelas, apakah mereka memiliki bukti bahwa si anak yang " mencuri" uang itu.

Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan mengajak anak berbicara saat kecurigaan itu muncul.

"Sayang, ayah/bunda kehilangan uang di dompet. Sepertinya kamu yang mengambilnya ya?" kalimat semacam itu bisa digunakan sebagai pembuka, menurut Altman.

Setelah pertanyaan itu terlontar, berikan jeda sesaat untuk menunggu respons dari si anak.

Jika dia menyangkalnya, kita bisa memulai dengan kalimat, misalnya "oke, jika memang kamu mengaku tak mengambilnya."

"Tapi, apakah kamu mengambil atau tidak, ayah/bunda ingin memberitahu kamu satu hal, mencuri itu salah."
Orangtua pun harus menekankan pada si anak, meskipun mencuri uang adalah perbuatan salah, namun dia tak akan mendapat masalah besar jika mengaku, dibanding fakta itu terungkap belakangan.

Kasus semacam ini sudah bisa terjadi pada bocah sejak umur awal sekolah dasar.  Dan, di usia itu pun anak-anak ini telah bisa memahami soal hal yang salah.

Namun, ide lain yang mungkin belum mereka pahami adalah soal implikasi moral dari perbuatan itu, bahwa mencuri adalah perbuatan yang menyakitkan bagi orang lain.

Tanyakan: "Bagaimana perasaan mu jika seseorang mengambil robot-robotan kamu? Nah, hal yang sama yang sekarang ayah/bunda alami. Sedih sekali."

Terkadang seorang anak berpikir, mengambil sesuatu dari orangtua bukanlah pelanggaran atau bahkan bukan pencurian. Sebab, mereka kerap memahami apa yang jadi milik orangtua adalah miliknya juga.

"Tugas orangtua untuk menjadikan hal ini gamblang bagi si anak, bahwa ketika dia meminta sesuatu, mungkin orangtua akan berbagi, tapi mengambil tanpa permisi adalah tetap perbuatan salah."

Pahami pula dalam benak kita, bahwa anak terkadang mengambil sesuatu dari orangtuanya karena dia sedang merasa diabaikan, dan mencari perhatian. Atau, perbuatan itu dilakukan semacam tindakan "balas dendam".
Misalnya, si anak bisa saja cemburu karena adik atau kakaknya menerima kado yang amat bagus saat pesta ulang tahun, dan merasa tak diperlakukan adil.

Jika ini menjadi pangkal masalahnya, tanggapi dengan kepastian dan kasih sayang.

Kita bisa mengatakan, "Ayah/bunda mencintaimu sama seperti kakakmu, dan kami akan selalu mencintaimu."

"Kami menyesal kamu merasa tidak enak karena itu, tapi mencuri tetap perbuatan yang salah nak." 

Selanjutnya, penting untuk menindaklanjutkan temuan itu dengan konsekuensi.

Kita bisa meminta si anak untuk membayar kembali uang yang dia ambil, dari potongan uang sakunya. Atau, mendapat konsekuensi dengan melakukan tugas-tugas tambahan.

Jangan lupa, kata Altman, setelah si anak memenuhi konsekuensinya, maka dia harus dianggap bersih dan persoalan selesai. 

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 21 April 2025 15:00

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh lembaga pendidikan yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Semarak Kartini yang berlangsung meriah dan penuh semangat, Senin pagi (21/4/2025)...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat