Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cara Ajari Anak Perempuan soal Jaga Kebersihan Vagina

blokbojonegoro.com | Wednesday, 25 April 2018 07:00

Cara Ajari Anak Perempuan soal Jaga Kebersihan Vagina

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Menjaga area kewanitaan adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Namun, banyak orangtua, -khususnya ibu, bingung tentang bagaimana cara mengajarkan anak perempuan mereka menjaga kebersihan vagina. 

Padahal, menurut dokter Mery Sulastri, Educator & Trainer Mundipharma Indonesia, edukasi lebih baik dilakukan sedini mungkin.

"Sebaiknya kita mengajarkan anak cara membersihkan area kewanitaan pada usia sedini mungkin."
"Sehingga saat masuk masa pubertas dia sudah punya kebiasaan itu. Kalau enggak, kita harus mengubah kebiasaan."

Demikian dituturkan dokter Mery di sela peluncuran Betadine Feminine Wash & Wipes di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Mery lalu mencontohkan pola pengajaran kebiasaan membersihkan area kewanitaan yang diterapkan kepada anak perempuannya ketika masih kecil.

Dia mengaku belum tak mengajarkan tentang menstruasi karena -tentu, sang anak belum memahaminya kala itu.

Hal utama yang diajarkan adalah bagaimana membersihkan vagina, setelah buang air kecil.

Salah satu caranya adalah dengan selalu menemani si kecil saat buang air kecil.

"Poin terpenting adalah harus cebok walaupun cuma buang air kecil," kata dia.

Selain itu, anak harus ditanamkan kebiasan bercebok yang benar, yaitu arah depan ke belakang."
"Kemudian, mengeringkan area kewanitaan dengan tisu sekali pakai atau handuk kering."

"Jangan lupa ajarkan cuci tangan saat keluar  dari toilet," papar Mery.

Remaja

Memasuki usia remaja, Mery mulai mengajarkan hal lain, terutama saat putrinya memasuki masa menstruasi.

Salah satu ciri fisik seorang anak perempuan akan segera mengalami menstruasi adalah pada 2-3 minggu sebelumnya payudara anak sudah mulai tumbuh.

Pada saat masa menstruasi datang, maka ia mulai mengajari anak soal rajin mengganti pembalut. Misalnya pada jam istirahat sekolah.

"Kasih tahu, area itu sudah lembap, jadi jangan ditambah kelembabannya dengan adanya darah, pembalut, atau tidak mengelap kering setelah bercebok," ucap dia.

Hal lainnya adalah memberikan dan mengajari cara memilih pakaian dalam yang tepat, yakni yang mampu menyerap keringat. "Jangan bahan nilon yang tidak menyerap keringat, sehingga area kewanitaan makin lembap," tutur Mery.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan iklusi, pendidikan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.