Lokakarya Media SKK Migas-KKKS Jabanusa I
Menarik, Muara Bengawan Solo Destinasi Wisata di Gresik
blokbojonegoro.com | Wednesday, 09 May 2018 11:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Banyak yang mendengar sungai Bengawan Solo, namun dimungkinkan tidak semua tahu muara sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Padahal di hilir Bengawan Solo tepatnya di Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu lokasi Muara Bengawan Solo (MBS).
Dalam agenda Lokakarya Media SKK Migas-KKKS Jabanusa I tahun 2018, puluhan peserta dari perusahaan media yang mengikuti kegiatan mendapat kesempatan mengunjungi wisata yang dikelola pemerintah desa dan masyarakat itu.
Pasalnya MBS adalah salah satu bentuk kreatifitas desa yang mampu membangkitkan ekonomi masyarakatnya melalui sektor lingkungan dan wisata.
Sebab warga desa yang dulu lebih banyak mengandalkan hasil laut sebagai mata pencarian dominan, mereka kini menyulap desa mereka menjadi desa wisata yang sarat pengetahuan dan padat karya.
Termasuk hasil buah dari penghijauan magrove yang berada di sepanjang Muara Bengawan Solo di Pangkah Wetan yang dilakukan secara masif dan berkelanjutan selama hampir 6 tahun lebih, kini menghasilkan hutan magrove nan rimbun.
Sehingga kini rimbunnya hutan magrove disulap menjadi wisata magrove Muara Bengawan Solo (MBS). Sejak dibuka Desember tahun lalu sampai sekarang ini sudah ada sekitar 4.500 wisatawan yang datang berkunjung. Jogging track yang dibuat berwarna-warni serta beberapa spot swafoto (Selfi) menjadi daya tarik wisatawan milenial.
"Saat ini tiketing yang kami bebankan cukup murah hanya Rp10.000 sudah include dengan naik perahu dari dermaga ke MBS ini. Memang tiket segitu murah cuma ganti Bahan bakar kapal saja, tetapi itung-itung promosi," beber Kepala Desa Pangkah Wetan, Syaifullah Mahdi, saat memberikan penjelasan pada awak media.
Diterangkan Kades, kedepan melalui Dana Desa (DD) dan bantuan CSR PGN SAKA Indonesia Pangkah Ltd, ia ingin menambah beberapa spot selfi serta anjungan lepas pantai dan area flying fox, sehingga wisatawan bisa merasakan sensasi yang berbeda.
"Nanti kami akan lengkapi dengan fasilitas fishing khusus. Kami juga akan jadikan magrove ini menjadi suaka burung sehingga wisatawan bisa menikmati pemandangan burung yang keluar di pagi dan sore hari," harapnya.
Termasuk pihak desa juga sudah mengembangkan agrowisata seluas 300 hektar yang merupakan lahan milik warga yang ditanami klengkeng, nanas dan rambutan.
"Sebab kami ingin petani punya nilai tambah sendiri. Jadi tidak lagi jual hasil panen ke pasar lewat perantara. Kami juga memberdayakan ibu-ibu di sini membuat camilan dan dijual di MBS," harapnya.
Sedangkan Manager external dan CSR SAKA Indonesia Pangkah limited, Yayan Mulyana menuturkan, pihaknya berupaya mendorong masyarakat Pangkah Wetan lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi. Serta untuk memberdayakan mereka juga menggandeng LSM lingkungan Pupuk.
"Karena kami sadar suatu saat nanti minyak dan gas bisa habis. Jadi saat CSR kami tidak lagi di sini maka masyarakat sudah berdaya," tuturnya. [zid/mu]
Tag : media, jabanusa, kkks, skk migas
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini