06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mbah No, Jual Es Krim 1970 Sampai Hari ini

blokbojonegoro.com | Sunday, 13 May 2018 19:00

Mbah No, Jual Es Krim 1970 Sampai Hari ini

Jalan rezeki Samino (68) warga Jalan Mliwis Putih, Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, dari es krim. Bahkan, ia telah merintis jualan dengan mengayuh sepeda pancal sejak tahun 1970.

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com -
Tung... tung... tung... Suara alat ditabuh terdengat dari jarak sekitar 20 meter lebih. Mbah No, sapaan karib Samino itu berhenti tepat di depan Warung Kopi Bu Tyok (WBT) Jalan Dr. Suharso, Kota Bojonegoro. Di tengah teriknya panas matahari, Mbah No terus mengayuh sepeda sambil membunyikan suara musik khas yang dibawanya.

Tak lama ia berhenti. Beberapa orang yang di WBT itu keluar untuk membeli. Kata tiga pengusaha itu, mereka ingin mengenang masa kecil yang suka makan es krim di sekolah.

“Ayo mengenang masa malu bro,” kata Edi Soekanto yang juga pemilik Merdeka Managemen itu.

Diamini oleh Budi Utomo, pengusaha jual beli minyak resmi. Menurutnya, es krim jalanan tersebut sensasinya mesti tidak sama dengan pabrikan di toko-toko modern. “Benar mas, ayo kita mengenang masa lalu,” sergah Kang Bud yang diamini pengusaha konstruksi, Sugiharto.

Sementara itu, Mbah No disela-sela mengorek isi tempat es krim bercerita, jika ia bertahan sampai saat ini karena cita rasa. Dirinya tidak merubah komposisi, dan memilih menaikkan harga, bukan mengurangi rasa.

“Sejak tahun 1970 sampai hari ini masih tetap. Tidak ada yang berubah,” jelas Mbah No.

Menurut Mbah No, sejak ia pergi dari Desa Jonggrangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ia mencari penghidupan di Bumi Angling Dharma. Bersyukur ia bisa mempunyai rumah dan lahan luas.

“Sekarang ini yang penting masih bisa dibuat makan, dan hasil harian rata-rata Rp100.000. Saya sudah mensyukuri,” pungkasnya. [ito/mu]

Tag : es, krim, mbah, no, ngrowo



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat