17:00 . Kisah Pilu Balita di Bojonegoro, Kelainan Sejak Lahir Harus Antre Operasi 2 Tahun   |   15:00 . Bersihkan Sampah di Atas Jembatan Glendeng   |   14:00 . Cetak Madrasah Literasi, Dosen UNUGIRI Latih Guru Ulul Albab Menulis   |   13:00 . Bojonegoro Gelar Bersih Sungai Demi Masa Depan Lingkungan   |   12:00 . Integritas   |   10:00 . Bingung Tempat Acara di Bojonegoro? D'Konco Cafe Jawabnya   |   09:00 . Tim Kades Bojonegoro Siap Juarai PKDI Cup 2025 Jawa Timur   |   08:00 . Gelar Seminar Digital Marketing untuk Warga Desa Karangmangu   |   06:00 . Cek Di sini..! 153 Mahasiswa Lolos Seleksi Penerima Beasiswa Zakat Indonesia 2025   |   21:00 . Pesan Kiai Idris bin Hamid: Jadilah Dermawan   |   18:00 . Diakui Negara, Apa ya Beda Ma'had Aly dan PTKI?   |   15:00 . Kiai Idris Bin Abdul Hamid Hadir di Ponpes Abu Dzarrin   |   14:00 . Ngaos Sareng Gus Idris bin Mbah Hamid di Ponpes Abu Dzarrin   |   08:00 . Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 Resmi Digelar   |   06:00 . Malam Mingguan, Live Musik di D'Konco Cafe Bareng Sunday Morning   |  
Sun, 10 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mandek, Pembangunan Wisata Kebun Salak Butuh Perhatian Pemerintah

blokbojonegoro.com | Saturday, 16 June 2018 22:00

Mandek, Pembangunan Wisata Kebun Salak Butuh Perhatian Pemerintah

Reporter: Muhammad Qomarudin blokBojonegoro.com - Pembangunan wisata Kebun Salak di Desa Wedi, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, hingga kini masih terkendala anggaran. Alhasil, pengembangan wisata untuk pemetikan buah salak tersebut belum bisa dipastikan kelanjutannya. "Wisata kebun salak belum bisa dipastikan kapan selesainya, karena terus terang saja kendalanya ada pada anggaran," terang salah satu warga, Nurul Hidayah (41). Perempuan yang juga sebagai ibu RT.8/RW.1 tersebut mengatakan, hingga kini masyarakat terus mencoba mencari dana, bahkan hingga melakukan iuran dengan masyarakat yang berkenan. Sedangkan, iuran itu dilakukan satu bulan sekali dengan cara sukarela ataupun seikhlasanya. "Untuk saat ini pembangunanya baru 25 persen, baru berupa tempat istirahat (Gazebo) dan spot foto maupun tulisan-tulisan yang berada di kayu," katanya.

Agar wisata tersebut cepat selesai, ia berharap Pemerintah Kabupaten atau instansi terkait yang membidanginya turut membantu dana. Sebab, hal tersebut sangat ditunggu oleh masyarakat setempat, lantaran jika benar-benar wisata kebun salak selesai dampaknya akan sangat positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarak sekitar. Nurul Hidayah juga mengungkapkan, pada zaman dahulu buah salak menjadi ladang penghasilan bagi masyarak Desa Wedi. Bahkan, tidak sedikit warga yang sampai berangkat haji maupun menguliahkan anaknya sampai lulus berkat salak ini. "Sekarang buah salak wedi mulai sedikit peminatnya lantaran kalah dengan buah impor," tuturnya kepada blokBojonegoro.com. Dengan adanya wisata kebun salak tidak menutup kemungkinan buah salak wedi akan kembali diminati oleh masyarakat. Serta dampaknya akan meluber kepada masyarakat yang juga tidak mempunyai pohon salak, dengan memanfaatkan lahan parkir maupun berjualan lainnya di area kebun salak sekitar lima hektar tersebut. "Kalau sekarang untuk tiket masuk masih gratis. Tetapi ketika tempat bermainnya sudah selesai dan jalanya sudah bagus rencana akan diberlakukan tiket masuk," tutup Nurul Hidayah. [din/mu]

Tag : kebun salak, pemerintah, pembangunan wisata



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat