Peningkatan Suhu Bojonegoro dari Migas ?
blokbojonegoro.com | Thursday, 26 July 2018 13:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Kondisi suhu di Kabupaten Bojonegoro tidak bisa dianggap sebelah mata, sehingga Universitas Bojonegoro (Unigoro) melakukan penelitian terkait perubahan suhu di Kota Ledre. Pasalnya peningkatan suhu banyak yang mengangap adanya industrialisasi migas yang sekarang ini berlangsung.
"Peningkatan suhu di Kabupaten Bojonegoro disebabkan oleh perubahan iklim global dan minimnya vegetasi di beberapa wilayah," kata Ketua Tim Peneliti, Ir. Harjono, MSi saat desiminasi hasil penelitian analisis perubahan suhu di Kabupaten Bojonegoro yang berlangsung di Aula Unigoro, Kamis (26/7/2018).
Harjono menyebut, hasil penelitian ini menjawab opini dan spekulasi terkait kondisi suhu di Bojonegoro. Dengan adanya tim peneliti Unigoro yang melakukan penelitian ini, karena selama ini dirasa belum ada hasil penelitian ilmiah tentang perubahan suhu di Bojonegoro.
"Adanya pernyataan yang menyebutkan suhu panas karena minyak, itu belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bojonegoro mengalami peningkatan suhu sejak 2009. Peningkatan suhu paling terlihat pada 2013," sebutnya.
Menurutnya, di antara yang paling berkontribusi adalah adanya fenomena El Nino yang terjadi secara menyeluruh di seluruh kawasan dunia. Pasalnya El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memanasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Sehingga peningkatan suhu terjadi di semua wilayah permukaan bumi, tidak hanya di Bojonegoro.
Disinggung terkait alur penelitian, ia menambahkan, tim peneliti melakukan studi data hasil pencitraan sejak 1999 hingga 2017. Serta menggunakan lima alat pengukur suhu (logger) yang disebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Baureno, Dander, Bojonegoro, Gayam, dan Ngasem. "Alat yang digunakan dibuat khusus oleh tim peneliti dan telah dikalibrasi oleh lembaga tersertifikasi sehingga hasilnya sah secara ilmiah," imbuhnya.
Sehingga dari hasil penelitian ini dipaparkan Harjono dalam diseminasi hasil penelitian bertajuk analisis perubahan suhu di Kabupaten Bojonegoro. Pemaparan disampaikan tim peneliti di depan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, perwakilan Bappeda, Dinas Pengairan, Dinas SDA, perwakilan LSM, perwakilan industri migas, dan media. "Semoga hasil penelitian ini menjadi khasanah baik bagi referensi ilmiah di Bojonegoro," imbuhnya.
Agar ada upaya mengetahui kondisi perubahan suhu, diharapkan ada penelitian serupa yang dilakukan di wilayah sekitar Kabupaten Bojonegoro seperti di Tuban dan Blora. Peneletian tersebut diperlukan untuk pembanding dan memperkuat analisa yang ada.
Sedangkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah yang hadir dalam Deseminasi menilai penelitian ini bersifat makro. Sehingga ia menganggap hasil penelitian ini belum menjawab semua persoalan yang ada. "Menurut pengamatan saya, penyebab panas di Bojonegoro mulai meningkat sejak adanya industri Migas," tuturnya.
Nurul juga menyebut adanya hutan yang semakin gundul menyebabkan udara semakin panas. Demikian juga dengan peningkatan jumlah kendaraan dan gaya hidup masyarakat dalam mengelola sampah. [ito/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini