Bina Marga Provinsi: Jembatan Runtuh Karena Kendaraan Lebihi Tonase
blokbojonegoro.com | Monday, 30 July 2018 14:00
Reporter: M Safuan
blokBojonegoro.com - Ambrolnya penyangga jembatan penghubung Bojonegoro-Tuban, tepatnya Jembatan Ngabungan di Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan Kabupaten itu diduga karena banyak kendaraan yang melintas di jalur tersebut melebihi tonase.
Hal itu diungkapkan Kasi Jalan Provinsi Wilayah Bojonegoro-Tuban, UPT Bina Marga Jalan Provinsi, Purwanto. Menurutnya ambrolnya penyangga jembatan itu dikarenakan kendaraan yang melintas banyak yang melebihi tonase, sehingga penyangga itu patah.
"Padahal menurut rencana jembatan itu bakal dilebarkan pada tahun 2019 mendatang, dan sudah disurvei pada bulan puasa lalu," bebernya saat ditemui blokBojonegoro.com
Lanjut dia, Jembatan Ngabungan itu merupakan bangunan lama sejak pemerintahan Belanda. Namun jembatan tersebut sempat mendapatkan rehab tahun 1995 lalu.
Dengan adanya kejadian itu, saat ini arus lalu lintas, rencananya akan dialihkan bagi kendaraan yang bertonase berat. Bagi kendaraan yang berasal Bojonegoro menuju Tuban akan dialihkan melalui Soko-Pakah. Sedangkan dari Tuban akan dialihkan melalui Jatirogo, Bulu, Bancar.
Guna mengatasi agar tidak semakin ambrol jembatan itu, rencananya akan dilakukan perbaikan dengan memberikan besi Beton untuk penyangga. Hal itu, sesuai usulan dari tim ahli dari Provinsi.
Seperti diketahui ambrolnya jembatan Ngabungan terjadi pada hari Minggu (29/7/2018) kemarin, yang mengakibatkan Bagian penyangga kaki jembatan dengan tinggi sekitar 2,5 meter serta lebar sekitar 4 meter telah runtuh dari bangunan utuhnya.[saf/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini