21:00 . Laka Maut Truk vs Motor, Satu Keluarga di Bojonegoro Meninggal   |   19:00 . Bermain Buruk, Supporter Emosi Hadang Pelatih dan Pemain Persibo Bojonegoro   |   18:00 . Laga Ke-3, Persic Cilegon Tahan Imbang 0-0 Persibo Bojonegoro   |   15:00 . Anna Muawanah dan Nurul Azizah Daftar Bacabup di Partai Demokrat   |   13:00 . Kecelakaan Maut, Bus Hantam Pemotor, Dua Orang Meninggal   |   10:00 . Matangkan Koalisi di Pilkada 2024, Gerindra dan Golkar Bojonegoro Usung Kader Sendiri   |   09:00 . EMCL dan Ademos Sosialisasi Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lewat Usaha BUMDesa    |   08:00 . Tahun Politik, Pembangunan Bojonegoro Harus Tetap Berjalan Baik   |   18:00 . Nasdem Bojonegoro Buka Penjaringan Bacabup Pilkada 2024   |   17:00 . 40 Panwascam Pemilu di Bojonegoro Kembali Melenggang di Pilkada 2024   |   16:00 . Dorong Lansia Makin Sehat dan Aktif Pemkab Bojonegoro Launching ILP   |   15:00 . Asyik, Menikmati Secangkir Kopi dari Vespa Tua di Pinggir Sawah   |   19:00 . Taklukan Tri Brata Raflesia FC, Persibo Kembali Raih 3 Poin   |   17:00 . 592 Orang Daftar PPK Pilkada Bojonegoro 2024, Kebutuhan Hanya 140 Petugas   |   15:00 . Diperebutkan Ratusan Warga, Segini Gaji PPK Pilkada Bojonegoro 2024!   |  
Sun, 05 May 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Suka Duka Pedagang Bendera, Bahasa Jadi Kendala

blokbojonegoro.com | Wednesday, 01 August 2018 11:00

Suka Duka Pedagang Bendera, Bahasa Jadi Kendala

Kontributor: Apriani

blokBojonegoro.com - Di bulan Agustus ada momen yang tentunya tidak dapat terlupakan oleh penduduk Indonesia, karena bulan ini menjadi saksi kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.

Tentunya sebagai penduduk yang cinta tanah air dan juga mengahargai para jasa pahlawan yang mana telah gugur kala itu. Salah satu peringatan yang biasa dilakukan saat Bulan Agustus yakni mengibarkan Sang Saka Merah Putih selama satu bulan penuh.

Uniknya, di saat momen seperti ini dimanfaatkan oleh masyarakat yang berasal dari kawasan Jawa Barat untuk dapat berkeliling Indonesia dengan cara berjualan Bendara Merah Putih, dan umbul-umbul yang biasa dipasang saat bulan Agustus datang.

Kabupaten Garut Jawa Barat merupakan kota yang memproduksi bendera, kemudian akan didistribusikan mulai tanggal 20 Juli-17 Agustus dari Sabang sampai Merauke oleh masyarakat yang berasal dari Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Bandung.

Seperti halnya salah satu penjual bendera yang berada di Jalan MH. Thamrin Bojonegoro, Ahmad. Karena memiliki keinginan untuk berkeliling Indonesia, dia menikmati bisnis sebagai penjual bendara.

Pria yang berusia sekitar 22 tahun ini sudah dua kali ikut berjualan bendera di Kota Ledre dan berharap untuk tahun depan bisa berjualan di kota yang berbeda.

"Awalnya diajak teman, kalau dari kampung saya ada tujuh orang satu rombongan. Laki-laki di desa saya waktu seperti sekarang ini pada merantau semua ikut jualan bendera, paling ada yang sudah tua," tutur pria yang akrab disapa Dedek dari Cipeundeuy, Bandung Barat itu.

Ada sekitar tujuh rombongan yang berjualan menyebar di pinggir-pinggir jalan di Kota Ledre, yang mana empat berasal dari Kabupaten Bandung dan tiga berasal dari Kabupaten Garut. Di Bojonegoro mereka menginap di salah satu hotel yang berada di Jalan Panglima Sudirman.

Pedagang lain, Makmun Muliyana berusia sekitar 51 tahun, sudah 9 tahun berjualan bendera, dan ia juga sudah pernah merasakan berjualan di Luar Jawa.

"Di Sumatera 1 kali, Solo 1 kali, Semarang 1 Kali, Jambi 1 kali, dan yang paling lama di Bojonegoro ini sudah 4 kali sekarang ini," terang pria empat anak yang berasal dari Bandung itu.

Lelaki yang akrab disapa Babe, kesehariannya berjualan di warung miliknya. Dan Ia mengatakan senang berjualan di Bojonegoro karena merasa tidak pernah dibuat kecewa dan masyarakatnya ramah serta baik-baik.

"Di sini enak, tempatnya juga enak beda lah pokoknya dengan kota-kota lain, pembelinya juga banyak, malah ada juga orang sini yang ikut jualan belinya dari kita," jelas pria kelahiran Purwakarta itu.

Sama halnya dengan pedagang di pinggir-pinggir jalan lainnya, yang sering kali didatangi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), akan tetapi hal tersebut dianggap sudah biasa, karena begitulah risiko ketika berjualan di pinggir-pinggir jalan.

"Habis didatangi Satpol PP, dikasih pengarahan tidak boleh jualan di sini, tapi mereka tidak berani ambil barang jualan karena kan yang kita jual kan bendera," jelas Dedek.

Selain itu untuk dapat berkomunikasi dengan pembeli mereka menggunakan bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia, tidak jarang mereka merasa sedikit kesulitan untuk memahaminya karena berlatar belakang bahasa daerah yang berbeda.

"Pernah waktu masih jualan di Jalan Panglima Polim ada nenek-nenek yang mau beli bendera, pakai Bahasa Jawa ngobrol hampir setengah jam tidak tahu permintaanya bagaimana, kemudian saya minta tolong sama tukang becak yang agak muda untuk menerjemahkannya," jelasnya saat mengingat pertama kali ia datang ke Bojonegoro. [ani/lis]

Tag : bendera, suka



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat