Benarkah Wanita Enggan Kencan dengan Pria Terlalu Cerdas dan 'Gaul'?
blokbojonegoro.com | Friday, 24 August 2018 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Perempuan kerap berpikir ulang untuk berkencan dengan pria yang terlalu pintar atau terlalu mudah bergaul.
Hal itu menjadi kesimpulan dalam hasil riset psikologi dari Gilles Gignac dan Clare Starbuck dari University of Western, Australia.
Kesimpulan itu kemudian dipublikasikan dalam British Journal of Psychology.
Cerdas dan mudah bergaul adalah dua hal yang menjadi tolak ukur dalam identifikasi pasangan ideal.
Namun, berlebihan dalam kedua hal tersebut ternyata bisa menjadi pertanda yang tak baik.
Riset dilakukan dengan melihat preferensi dalam memilih pasagan. Dari sana terungkap, pria serta wanita menganggap penampilan, kecerdasan, dan sifat mudah bergaul sebagai hal yang menarik.
Tetapi, semua hal itu memiliki batasan bagi wanita. Misalnya, sekadar menarik secara fisik memiliki sedikit keunggulan dibandingkan 'sangat' menarik.
Para peneliti meminta sampel dari 214 mahasiswa Australia, di mana 70 persen perempuan berusia rata-rata 19 tahun.
Peserta diminta untuk mengisi kuesioner mengenai kualitas yang paling diunggulkan sebagai pasangan potensial dalam hubungan asmara.
Secara khusus, periset mempertanyakan tentang ketampanan, kecerdasan, kebaikan, dan sifat mudah bergaul sebagai indikator pasangan yang dianggap menarik.
Untuk menilai kebaikan kualitas kebaikan pasangan potensial, periset meminta para peserta untuk menilai ketertarikannya kepada calon pasangan yang lebih baik dari satu persen populasi.
Periset juga menanyakan hal yang sama dengan tingkat yang ditetapkan pada batas 10 persen, 25 persen, 50 persen, 75 persen, 90 persen dan 99 persen dari populasi.
Untuk setiap persentase, partisipan diminta untuk menilai calon pasangan dengan skala 1-6 sebagai kategori “sangat tidak menarik” hingga “sangat menarik”.
Setelah menganalisis hasilnya, terungkap keempat kualitas yang menarik bagi calon pasangan.
Dengan kata lain, semakin banyak kualitas yang hadir, semakin menarik individu sebagai pasangan. Namun, periset menemukan pengecualian bagi perempuan.
Ketika menilai perihal kecerdasan dan sifat mudah bergaul, pria mulai kehilangan daya tariknya di puncak skala.
Gilles Gignac, salah satu periset, mengatakan, beberapa karakteristik sangat dihargai sebagai calon pasangan.
Namun, jenis pengukuran berkelanjutan yang digunakan dalam penelitian ini memperjelas beberapa karakteristik juga memiliki batas maksimum.
*Sumber: kompas.com
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini