06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Target 95 Persen Akhir Agustus, Imunisasi Difteri Capai 80,24 Persen

blokbojonegoro.com | Friday, 24 August 2018 20:00

Target 95 Persen Akhir Agustus, Imunisasi Difteri Capai 80,24 Persen

Reporter : Muhammad Qomarudin
 
blokBojonegoro.com - Capaian imunisasi difteri atau Outbreak Responze Immunization (ORI) putaran kedua di Kabupaten Bojonegoro hingga saat ini sudah mencapai 80,24 persen dari 28 Kecamatan. ORI putaran kedua sendiri di Kota Ledre sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2018 kemarin, dengan target 320.123 anak.
 
"ORI yang kedua ini mengalami penurunan, dibanding pada putaran pertama yang mencapai 327.4798 anak," terang Totok Ismanto, Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro.
 
Totok menjelaskan, sasaran dari imunisasi difteri secara massal, adalah anak-anak atau mereka yang berusia di bawah 19 tahun. Jadi, anak-anak dengan gejala itu akan dicatat dan selalu diawasi terus. Sebab, anak usia 19 tahun kebawah belum mempunyai daya tahan tutubuh atau imun yang kuat.
 
Dalam melakukan imunisasi massal tersebut, vaksin diberikan secara gratis kepada masyarakat, selain itu petugas kesehatan juga mendatangi sekolah-sekolah, pemukiman masyarakat, dan masyarakat yang mendatangi pos pelayanan yang telah disediakan. Sedangkan bagi mahasiswa yang masih berumur dibawah 19 tahun bisa mendatangi pos kesehatan, dokter ataupun puskesmas terdekat untuk melakukan ORI.
 
"Bagi anak berusia 19 tahun kebawah gratis, sedangkan bagi yang berusia diatas 19 tahun dikenakan biaya," ujar Totok.
 
Pelaksanaan ORI di wilayah KLB diperlukan segera karena penyakit difteri itu sangat menular. Penularan bakteri ini melalui percikan ludah saat bersih atau batuk. Selain itu, penyakit ini pun bisa berakibat fatal yakni kematian.
 
Orangtua pun tak perlu khawatir akan efek samping dari imunisasi ulang vaksin DPT ini. Efek samping yang kemungkinan terjadi adalah demam tidak tinggi yang bakal hilang dalam satu-dua hari. Bila memang anak demam, kata Totom bisa diberikan parasetamol.
 
"ORI ada tiga tahap, pada tahap pertama sudah dilaksanakan pada bulan Februari sampai April, untuk yang kedua bulan Juli sampai Agustus. Sedangkan yang ketiga kembali digelar pada September sampai Desember," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
 
Belum tercapainya target ORI Difteri ini karena ada beberapa Puskesmas yang tengah menghadapi akreditasi serta saat Agustus masing-masing puskesmas memiliki jadwal yang padat. Sehingga pada akhir bulan Agustus, Dinas Kesehatan baru bisa menargetkan sampai 95 persen saja.
 
Kabupaten Bojonegoro sendiri dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto pada bulan Februari yang lalu. Sedangkan hingga sampai saat ini Dinas Kesehatan sudah mencatatan beberapa orang yang diduga terjangkit Difteri, tetapi masih dalam proses pengujian di lab.
 
"Kalau terkait hambatan tidak terlalu ada, lantaran tingkat kesadaran masyarakat cukup tinggi mengenai pencegahan penyakit melalui imunisasi. Namun, memang ada beberapa orang tua yang pesimistis dan mempercayai berita-berita yang tak benar yang beredar mengenai vaksin," pungkasnya.[din/lis]

Tag : difteri, imunisasi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat