Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tak Pakai Groundsil, Jembatan Kali Kethek Mengkhawatirkan

blokbojonegoro.com | Sunday, 14 October 2018 10:00

Tak Pakai Groundsil, Jembatan Kali Kethek Mengkhawatirkan

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Kondisi Jembatan Kalikethek penghubung Kabupaten Bojonegoro-Tuban mengkhawatirkan. Selain usianya bertahun-tahun, konstruksi pondasi bawah jembatan tidak memakai grounsil. Landasan (paku bumi) jembatan kaliketek, Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro terlihat di permukaan lantaran tergerus air.

Di lokasi, Minggu (14/10/2018) kondisi landasan jembatan memang terlihat jelas dengan panjang sekitar 1 meter di bawah pondasi.

Setidaknya, jembatan penguhubung dari Kota Bojonegoro ke Kecamatan Trucuk, dan Kabupaten Tuban itu ada 5 penyanggah tiang beton di bawahnya. Tiga diantaranya berada persis di tengah aliran Sungai Bengawan Solo.

Dekan Fakultas Teknis Universitas Bojonegoro (Unigoro), Hariyono menuturkan, dari tinjauan akademik kekuatan jembatan kali kethek masih kuat. Namun tidak menutup kemungkinan jembatan tersebut mengkhawatirkan karena pembangunannya tidak menggunakan grounsil.

"Tapi itu perlu perbaikan dasar sungai di bawah jembatan, pengamanannya harus pondasinya memakai grounsil (heksapot cor dari beton yang dipasang didasar sungai)," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Menurut warga yang tinggal di Jalan Pattimura Bojonegoro itu menjelaskan, grounsil itu berupa heksapot cor beton segi empat yang ditata ditempatkan di bawah bangunan jembatan sehingga semua jembatan yang melintasi sungai diusahakan memakai heksapot.

"Groundsil itu fungsinya melindungi bangunan bawah jembatan agar tidak tergerus lagi. Karena kerusakan itu dimungkinkan karena pengambilan pasir di sungai dan longsoran tebing sungai," ujarnya. [ito/lis]

 

Tag : jembatan, kali kethek



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini