18:00 . Empat Nyawa Meregang Selama Ops. Ketupat 2025, Polres Bojonegoro Klaim Nihil   |   17:00 . Ijazah Siswa SMA Negeri Bojonegoro Diduga Ditahan Karena Tunggakan SPP   |   15:00 . Diskusi Dandim dan Kabulog Cabang Bojonegoro Bahas Ketahanan Pangan   |   13:00 . BMKG Prediksi Bojonegoro Mulai Kemarau Akhir April, Puncaknya Agustus   |   12:00 . Solid, Gebyar Sholawat Warnai Halal Bihalal IPNU IPPNU Korcam Purwonegoro Bojonegoro   |   10:00 . Presiden Prabowo Teken Inpres, RI Tutup Keran Impor Beras   |   18:00 . Harga Gabah di Bojonegoro Anjlok Hingga Rp 5100, Petani Menjerit Minta Pemerintah Bertindak   |   17:00 . Bulog Bojonegoro Sebut Lampaui Target Serapan Gabah   |   17:00 . Mudik Makin Mudah Lewat Fitur BRImo Pemesanan Tiket Kapal Laut   |   13:00 . Halal Bihalal Semarakkan Hari Pertama Masuk Sekolah di SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo   |   19:00 . Matangkan Strategi Tepat Atasi Kemiskinan, Bupati Bojonegoro Ajak Kepala OPD 'NGOPI'   |   18:00 . Parama Hansa Abhipraya, Peraih Penghargaan World Star Championship di Thailand   |   17:00 . 364 Peserta Ikuti Seleksi Calon Paskibraka   |   16:00 . Gandeng Mitra, Pemkab Bojonegoro Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air   |   15:00 . Komisi A DPRD Bojonegoro Tindaklanjuti PAW 19 Kades   |  
Sat, 12 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Baru Tanam, Padi Masyarakat Caruban Diserang Tikus dan Keong

blokbojonegoro.com | Saturday, 27 October 2018 17:00

Baru Tanam, Padi Masyarakat Caruban Diserang Tikus dan Keong

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Sekitar sepekan terakhir, petani di Desa Caruban, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dibuat tak nyaman dan resah. Pasalnya, tanaman padi milik mereka diserang oleh hama tikus dan Keong emas.

Menurut para petani, musim tanam serentak pada akhir tahun 2018 ini sudah berjalan beberapa pekan dan sudah ada yang menginjak sekitar satu bulan dan diprediksi masa panen pada bulan Desember sampai Januari mendatang. Namun tanpa diduga sebelumnya, hama tikus dan keong emas mulai menyerang.

“Biasanya serbuan tikus berlangsung pada malam hari. Namun kali ini benar-benar tak terduga karena siang hari pun mereka merusak padi. Kami dibuat kebingungan,” ungkap Sampurno (45), petani asal Dukuh Bonturi, Desa Caruban.

Serangan tikus pada musim tanam yang juga memasuki musim rendengan tahun ini, menurutnya luar biasa. Kata Sampurno, panen masih dua bulan setengah lagi, namun para petani sekarang tak berdaya menghadapi serangan tikus.

Disebutkannya, untuk mengatasi itu berbagai jenis obat pestisida atau racun kontak semuanya telah dicoba. Tapi itu percuma saja karena tikus bukannya mati malah tambah semakin banyak.

Saat disinggung berapa hektar tanaman padi yang rusak akibat diserang tikus, Toni petani lain mengatakan, jumlah lahan sawah yang diserang hama tikus sekitar belasan hektar. Hama tikus sendiri tidak bisa hilang begitu saja, walaupun telah diobati masih banyak tikus yang makan tanaman padi.

“Hama tikus ini tidak bisa hilang begitu saja, jika melihat tahun sebelumnya, hama tikus akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan untuk hama keong emas bisa diatasi dengan mengambilnya setiap hari,” ucap pria yang juga sebagai ketua RT.02 tersebut.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan, petani setempat telah mendapat sosialisasi dari Dinas Pertanian terkait hama tikus dan keong emas, agar tidak menggunakan pestisida yang berlebihan, lantaran ditakutkan bakal berdampak kepada kesehatan tubuh para petani.

"Kemarin mendapatkan penyuluhan dari Dinas Pertanian, agar tidak memggunakan pestisida atau obat berlebihan, sehingga kita pasrah terkait hama tikus tersebut," tutupnya. [din/mu]

Tag : hama, petani, pertanian



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat