21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Penelitian Ungkap Kaitan Media Sosial dan Depresi

blokbojonegoro.com | Tuesday, 13 November 2018 07:00

Penelitian Ungkap Kaitan Media Sosial dan Depresi

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Para peneliti dari University of Pennsylvania baru saja menemukan hubungan antara penggunaan media sosial dan depresi.

Ini memang terdengar tak masuk akal. Tapi, banyak kekhawatiran terjadi dan telah menjadi poin penting dari analsis objektif dalam riset ini.

Hasil riset diperoleh dengan menganalisa data eksperimen dari beberapa platform yang paling sering digunakan saat ini termasuk Facebook, Snapchat, dan Instagram.

Menurut Melissa G. Hunt, selaku pemimpin riset, penelitian ini jauh lebih komprehensif, ketat, dan lebih valid secara ekologi.

Tim riset menargetkan tiga platform paling populer di kalangan mahasiswa tingkat akhir, yang menjadi peserta dalam riset ini.

Tiga platform paling populer itu antara lain Instagram, Snapchat, dan Facebook.

Dalam riset ini, peneliti juga mengumpulkan data penggunaan obyektif peserta secara otomatis yang dilacak oleh iPhone milik mereka, untuk mengetahui data media sosial yang aktif.

Pada awal riset, peserta yang berjumlah 143 orang diminta menyelesaikan survei guna menetapkan suasana hati dan kesejahteraan mereka di awal penelitian.

Periset juga mengambil tangkapan layar tingkat baterai iPhone mereka untuk menyediakan data dasar media sosial selama satu minggu.

Subjek kemudian dibagi menjadi dua kelompok kontrol. Kelompok pertama diminta untuk terus melakukan praktik media sosial yang biasa mereka lakukan.

Sementara itu, kelompok kedua dibatasi hanya menggunakan Facebook, Instagram, dan Snapchat selama 10 menit sehari.

Proses ini berlangsung selama tiga minggu dengan data penggunaan baterai yang disimpan untuk setiap individu.

Dari ini, periset dapat membandingkan data terhadap tujuh faktor yang termasuk rasa takut kehilangan, kecemasan, depresi, dan kesepian.

Hasil menunjukkan mereka yang menggunakan sosial media lebih sedikit mengalami penurunan signifikan pada depresi dan kesepian.

Efek ini sangat terasa bagi orang-orang tekanan lebih saat bekerja. Bahkan, mengurangi penggunaan sosial media juga mengurangi rasa kesepian.

Menurut peneliti, beberapa literatur yang ada di media sosial menunjukkan ada sejumlah besar perbandingan sosial.

Ketika kita melihat kehidupan orang lain, terutama di Instagram, membuat kita mudah berpikir bahwa kehidupan orang lain lebih indah daripada hidup kita.

Dalam riset ini, peneliti merekrut peserta dengan kisaran usia 18-22 tahun.

Jadi, kita tak bisa dengan mudah menyimpulkan apakah efek yang sama juga berlaku untuk kelompok usia lainnya.

"Saat kita mengurangi waktu untuk menggunakan media sosial, kita sebenarnya telah menggunakan banyak waktu untuk hal-hal yang membuat hidup kita lebih baik," ucap sang pemimpin riset.

Secara umum, peneliti percaya solusi terbaik adalah meletakkan ponsel dan menghabiskan waktu dengan orang-orang di sekitar kita.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan, medsos, stres, obat



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat