Rembuk Cerpen Aksaraya-SEC
Mimbar Bebas Diisi Diskusi, Puisi, Curhat dan Latihan Menulis
blokbojonegoro.com | Friday, 30 November 2018 19:00
Kontributor: Apriani
blokBojonegoro.com - Usai acara rembuk cerpen, para peserta menjalankan ibadah salat Magrib. Selanjutnya, kegiatan diteruskan dengan mimbar bebas. Semua peserta bebas mengekspresikan dirinya.
Pada kesempatan itu, diawali dari Ali Ibrohim yang menyampaikan sesuai dengan tema rembuk cerpen bulan ini, yakni #PahlawanTanpaTandaBaca. Menurutnya, yang layak disebut pahlawan namun tak dianggap adalah petani. Salah satu probklem petani, dia mencontohkan di kawasan perkebunan sawit. Saat ada proyek yang menggunakan lahan itu, petani yang paling dirugikan.
"Ganti rugi tidak sesuai. Petani memang dipekerjakan, namun hanya buruh kasar dan gajinya jauh di bawah standar. Setelah proyek selesai, belum tahu apa yang harus dilakukan untuk menyambung hidup," ujar Ibrohim.
Peserta lainnya, membawakan puisi dengan tema pahlawan tanpa tanda baca. Dalam pembacaannya, diiringi musik gitar dan pembawaannya begitu mengena, sehingga disambut tepuk tangan meriah dari semua peserta.
Selain itu, ada juga yang mencurahkan kegundahan hatinya, di mana kebanyakan mahasiswa saat ini, menurut dia hanya menjalankan kuliah sebagai rutinitas. Yakni berangkat, bekerja (bagi yang alasan ekonomi), belajar di kampus dan pulang. Tak sedikit pula yang menghabiskan waktu di warung kopi sambil bermain game.
Padahal, menurut Adi, mahasiswa seharusnya mempunyai peran lebih. Semboyan agen perubahan, bukan hanya sekadar ujaran saja. Melainkan harus ada aksi nyata yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Berbeda dengan Adi, Albi Mengutarakan keinginnya untuk menemukan tempat bagi mahasiswa yang ingin berkarya, seperti di Aksaraya dan SEC ini salah satunya, ada wadah belajar dan berkarya, khususnya di dunia menulis.
"Di kota-kota besar mungkin banyak ya tempat untuk berbagi saling bertukar pikiran terkait karya, namun di Bojonegoro belum banyak. Harapan saya bisa berproses di sini," kata Albi.
Pasca mimbar bebas, peserta juga belajar menulis langsung yang dibimbimbing oleh Agus Salim, penulis cerpen yang dirembuk dalam acara itu. Pada kesempatan praktek, Agus memberikan tantangan menulis 3 kata kunci, yakni Kucing, Kalender dan Buku. Dalam waktu 5 menit peserta menulis bebas. Kemudian masing-masing membacakan hasil tulisannya.
"Dari prakte 3 kata itu, sudah tampak tulisan kalian arahnya ke jenis apa. Dan waktu praktek ini, saya yakin kalian tidak membutuhkan mood. Jadi mood bukan alasan untuk bisa menulis," papar Agus. [ani/ito]
Tag : aksaraya, sec, puisi, cerpen, rembuk, tbm, pintar, pondok, pinang, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini